Selasa, 21/05/2024 13:07 WIB

LLDikti III Lahirkan Talenta Digital Lewat Program Bela Negara

LLDikti III Lahirkan Talenta Digital Lewat Program Bela Negara

Konferensi pers program Bela Negara LLDikti Wilayah III dan Badiklat Kemenhan (Foto: Muti/Jurnas.com)

Jakarta, Jurnas.com - Sebanyak 5.125 mahasiswa di lingkungan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah III, mengikuti program bela negara yang fokus pada teknologi digital. Program ini selaras dengan upaya pemerintah mencetak 9 juta talenta digital pada 2035.

Kepala LLDikti Wilayah III, Paristiyanti Nurwardani mengatakan, program Pertukaran Mahasiswa Merdeka melalui Pembinaan Kesadaran Bela Negara (PMM-PKBN) dalam implementasinya menggandeng Badan Pendidikan dan Pelatihan Kementerian Pertahanan (Badiklat Kemenhan).

Melalui program ini, mahasiswa akan melalui kegiatan setara 20 satuan kredit semester (SKS), dan mendapatkan sertifikasi kompetensi dari Lembaga Sertifikasi Profesi dari perguruan tinggi yang telah ditunjuk, serta sertifikat Bela Negara dari Badiklat Kemenhan.

"Dalam program PMM-PKBN, mahasiswa, harus dapat bekerja sama dan disiapkan menjadi tenaga ahli yang profesional yang berwawasan dan bertalenta digital," kata Paris dalam peluncurkan PMM-PKBN di Kampus Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI), Bekasi pada Rabu (14/9).

"Ditambah lagi, program ini akan membekali mahasiswa dengan keterampilan di luar bidang keahlian sebagaimana dituangkan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM)," imbuh dia.

Program PMM-PKBN menggandeng enam perguruan tinggi sebagai konsorsium, yaitu Universitas BSI, Universitas Gunadarma, Binus University, Ukrida, UPN Veteran Jakarta, dan LSPR Jakarta.

Program ini juga akan mengeksplor dan mempelajari keberagaman pelaksanaan tri dharma di perguruan tinggi, yang memungkinkan peserta berteman dengan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi, dan berkesempatan belajar di perguruan tinggi yang lain.

"Ada beberapa paket dalam kuliah umum yang dapat dipilih oleh mahasiswa seperti Paket A profesi artificial intelligence, Paket B profesi data science, Paket C profesi cyber security, Paket D communication specialist, dan Paket E web programming," ujar Rektor Universitas BSI, Mochammad Wahyudi.

Kepala Pusdiklat Kemenhan, Brigjen TNI Ketut Gede Wetan Pastia, mengatakan bahwa program bela negara merupakan amanat UUD Dasar 1945. Oleh karena itu, dalam rangka merespons bonus demografi di Indonesia saat ini, mahasiswa juga harus mengambil bagian.

Bela Negara, lanjut Brigjen Ketut, bukan hanya dimaknai dengan angkat senjata. Di tengah kompetisi global saat ini, mahasiswa bisa bersatu padu untuk mempertahankan negara, utamanya di bidang teknologi digital.

"Bela Negara tidak mesti angka senjata, cukup tentara yang dididik diberikan senjata. Semua warga negara juga bisa ambil bagian dalam membesarkan Nusantara dengan koridor Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, dan Undang-undang Dasar 1945," tutup dia.

KEYWORD :

LLDikti III Paristiyanti Nurwardani Bela Negara Talenta Digital




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :