Selasa, 21/05/2024 13:12 WIB

Ukraina Tegaskan Tidak akan Tunduk pada Ultimatum Rusia

Konflik telah membuat hampir seperempat dari 44 juta orang Ukraina meninggalkan rumah mereka, dan Jerman memperkirakan jumlah pengungsi bisa mencapai 10 juta dalam beberapa minggu mendatang.

Para pemimpin dunia mengutuk serangan terhadap sebuah rumah sakit anak-anak di kota Mariupol, Ukraina yang terkepung. (Foto: Polisi Nasional Ukraina/AFP/Handout)

MARIUPOL, Jurnas.com - Pemerintah Ukraina mengatakan tidak akan menerima ultimatum dari Rusia setelah Moskow menuntutnya berhenti membela Mariupol yang terkepung.

Dikutip dari Reuters pada Selasa (22/3`), Mariupol telah menjadi titik fokus serangan Rusia di Ukraina, tetapi serangan juga dilaporkan meningkat di kota kedua negara itu, Kharkiv, pada Senin (21/3).

Konflik telah membuat hampir seperempat dari 44 juta orang Ukraina meninggalkan rumah mereka, dan Jerman memperkirakan jumlah pengungsi bisa mencapai 10 juta dalam beberapa minggu mendatang.

Eropa mengatakan Rusia menggunakan pengungsi sebagai alat dan siap untuk mengambil lebih banyak tindakan di atas sanksi yang ada untuk mengisolasi Rusia dari keuangan dan perdagangan global.

Militer Rusia memerintahkan penduduk Mariupol menyerah pada pukul 5 pagi waktu setempat pada Senin, dengan mengatakan mereka yang melakukannya dapat pergi, sementara mereka yang tinggal akan diserahkan ke pengadilan yang dijalankan oleh separatis yang didukung Moskow.

Pemerintah Presiden Volodymyr Zelenskyy menanggapi bahwa mereka tidak akan pernah tunduk pada ultimatum dan mengatakan kota-kota seperti ibu kota Kyiv, Mariupol dan Kharkiv akan selalu menentang pendudukan.

"Tidak ada pertanyaan tentang penyerahan apapun di Mariupol," kata Wakil Perdana Menteri Ukraina Iryna Vereshchuk.

Invasi Rusia, sekarang di minggu keempat, sebagian besar terhenti, gagal merebut kota besar mana pun, tetapi menyebabkan kehancuran besar-besaran ke daerah pemukiman.

Mariupol, kota pelabuhan di Laut Azov yang berpenduduk 400.000 orang, kekurangan makanan, obat-obatan, listrik, dan air. Menteri Pertahanan Ukraina Oleksii Reznikov mengatakan "pembela heroiknya" telah membantu menggagalkan Rusia di tempat lain.

"Berdasarkan dedikasi dan keberanian manusia super mereka, puluhan ribu nyawa di seluruh Ukraina diselamatkan. Hari ini Mariupol menyelamatkan Kyiv, Dnipro, dan Odesa," kata Reznikov.

KEYWORD :

Ukraina Mariupol Invasi Rusia




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :