Jum'at, 26/04/2024 05:17 WIB

Zelenskyy Sebut Ledakan Bendungan Tidak akan Hentikan Rencana Militer Ukraina

Zelenskyy mengatakan serangan terhadap infrastruktur kritis semacam itu tidak akan mengubah rencana Ukraina untuk merebut kembali wilayah dari pendudukan pasukan Rusia.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy diberi izin khusus untuk pidato video (Julia Nikhinson/AP Photo)

JAKARTA, Jurnas.com - Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy menyebut runtuhnya bendungan Kakhovka di Ukraina selatan sebagai tindakan ekosida atau penghancuran lingkungan massal.

Zelenskyy mengatakan serangan terhadap infrastruktur kritis semacam itu tidak akan mengubah rencana Ukraina untuk merebut kembali wilayah dari pendudukan pasukan Rusia.

Menggambarkan ledakan yang menghancurkan bendungan itu sebagai tindakan yang disengaja oleh Rusia, Zelenskyy mengatakan pada Selasa (6/6) bahwa bendungan itu diledakkan dalam upaya menggunakan banjir sebagai senjata untuk menghambat pasukan Ukraina.

Dalam pidatonya, Zelenskyy mengatakan Moskow pasrah kehilangan kendali atas Krimea yang dianeksasi Rusia dan, oleh karena itu, telah menghancurkan pasokan air di kawasan itu.

"Fakta bahwa Rusia dengan sengaja menghancurkan waduk Kakhovka, yang sangat penting, khususnya, untuk menyediakan air ke Krimea, menunjukkan bahwa penjajah Rusia telah menyadari bahwa mereka juga harus melarikan diri dari Krimea," katanya.

"Kami masih akan membebaskan seluruh tanah kami," kata Zelenskyy, seraya menambahkan bahwa peledakan bendungan tidak akan mencegah kekalahan Rusia tetapi akan menambah biaya perbaikan pascaperang yang harus dibayar Moskow ke Ukraina suatu hari nanti.

Kremlin menyalahkan Ukraina atas runtuhnya bendungan pada Selasa, mengatakan Kyiv telah menghancurkan situs tersebut untuk mengalihkan perhatian dari peluncuran serangan balasannya yang goyah yang telah ditumpulkan Moskow.

Menteri Pertahanan Rusia, Sergei Shoigu mengatakan pasukannya telah menggagalkan tiga hari pertama serangan balik Ukraina dalam pertempuran yang telah menyebabkan ribuan tentara Ukraina tewas atau terluka.

"Keputusan untuk menghancurkan bendungan itu untuk memperlambat serangan pasukan Rusia," katanya.

Baik Moskow maupun Kyiv tidak memberikan bukti atas klaim mereka terkait penghancuran bendungan.

Runtuhnya bendungan menghadirkan bencana kemanusiaan baru di tengah zona perang dan saat Ukraina bersiap untuk serangan balasan yang telah lama ditunggu-tunggu.

Kepala otoritas pembangkit listrik tenaga air Ukraina, Ihor Syrotamengatakan kepada stasiun radio Donbas Realii yang didanai Amerika Serikat bahwa banjir telah menyebabkan air naik 3,5 meter (11,5 kaki) dan bahwa pejabat Ukraina yakin air banjir akan mencapai puncaknya pada Rabu (7/6).

Banjir telah menenggelamkan desa dan kota di sekitar kota Kherson dan pejabat Rusia memperingatkan bahwa saluran utama yang memasok air ke semenanjung Krimea yang dicaplok Rusia menerima air yang jauh lebih sedikit.

Otoritas Ukraina mengatakan 17.000 orang dievakuasi dari wilayah yang dikuasai Ukraina dan total 24 desa telah terendam banjir.

"Lebih dari 40.000 orang terancam banjir," kata Jaksa Agung Ukraina, Andriy Kostin, menambahkan bahwa 25.000 orang lagi harus dievakuasi di daerah paling kritis yang berisiko di sisi Sungai Dnipro yang diduduki Rusia.

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan sedikitnya 16.000 orang telah kehilangan rumah mereka dan upaya sedang dilakukan untuk menyediakan air bersih, uang, dan dukungan hukum dan emosional bagi mereka yang terkena dampak.

Wakil Sekretaris Jenderal PBB untuk Urusan Kemanusiaan Martin Griffiths mengatakan kepada Dewan Keamanan pada Selasa bahwa besarnya bencana sepenuhnya hanya akan terwujud sepenuhnya dalam beberapa hari mendatang.

"Tetapi sudah jelas bahwa itu akan menimbulkan konsekuensi yang serius dan luas bagi ribuan orang di Ukraina selatan – di kedua sisi garis depan – melalui hilangnya rumah, makanan, air bersih, dan mata pencaharian," kata Griffiths.

Sumber: Al Jazeera

KEYWORD :

Perang Rusia Ukraina Volodymyr Zelenskyy Bendungan Kakhovka




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :