Jum'at, 19/04/2024 21:40 WIB

Rusia Minta Negara Lain Hormati Iran

Putin meminta negara-negara Arab dan lainnya di Timur Tengah dan Teluk Persia untuk mulai mengakui hak-hak Iran sebagai kekuatan regional tradisional.

Presiden Rusia Vladimir Putin (Foto: Epa / Dmitri Lovetsky / Pool)

Moskow, Jurnas.com - Presiden Rusia, Vladimir Putin meminta negara-negara Arab dan lainnya di Timur Tengah dan Teluk Persia untuk mulai mengakui hak-hak Iran sebagai kekuatan regional tradisional.

Dalam sebuah wawancara dengan tiga saluran TV berbahasa Arab utama yang diterbitkan pada Sabtu (12/10), Putin mendesak tetangga Iran untuk menghormati kepentingan negara di wilayah tersebut.

"Iran adalah negara yang telah ada di wilayahnya selama ribuan tahun," ujar Putin seperti yang dirilis kantor berita RT Rusia.

Ia menegaskan bahwa Rusia ingin mempertahankan kerja sama yang erat dengan Teheran dan negara-negara lain di kawasan itu meskipun ada ketegangan yang telah tumbuh selama beberapa tahun terakhir.

Dalam wawancaranya, Putin juga membuat referensi tidak langsung ke serangan Jumat (11/10) terhadap kapal tanker minyak Iran yang berlayar di dekat pantai barat Arab Saudi di Laut Merah.

Ia mengatakan semua serangan terhadap tanker minyak di perairan regional harus dikutuk karena menimbulkan ancaman besar bagi keamanan energi global.

Di tempat lain dalam sambutannya, Putin menyinggung operasi militer yang sedang berlangsung oleh Turki ke wilayah-wilayah yang didominasi Kurdi, dengan mengatakan Suriah pada akhirnya harus dibebaskan dari kehadiran semua kekuatan militer asing.

"Setiap orang yang secara tidak sah berada di wilayah negara mana pun, dalam hal ini Suriah, harus meninggalkan wilayah ini. Ini berlaku untuk semua negara," kata Putin, yang negaranya telah terlibat dalam operasi anti-teror di Suriah sejak akhir 2015, ketika pemerintah Suriah menuntut intervensi Moskow.

Putin mengatakan pasukan Rusia akan meninggalkan Suriah segera setelah pemerintah Suriah mengatakan kepada mereka untuk melakukannya. "Suriah harus bebas dari kehadiran militer negara lain. Dan integritas teritorial Republik Arab Suriah harus dipulihkan sepenuhnya," katanya.

Pernyataan itu muncul beberapa hari setelah Amerika Serikat menarik sebagian besar pasukannya dari timur laut Suriah setelah beberapa tahun kehadiran ilegal di negara Arab.

Namun penarikan Washington, memungkinkan Turki untuk meluncurkan ofensifnya ke posisi-posisi di Suriah di mana mereka yakin militan Kurdi yang terkait dengan teroris di Turki telah bersembunyi.

Putin mengatakan posisi Moskow dalam langkah maju untuk perdamaian di Suriah tetap tidak berubah dan bahwa mitra di Iran, Turki dan AS semua telah diberitahu tentang posisi itu di masa lalu.

KEYWORD :

Arab Saudi Vladimir Putin Amerika Serikat Iran




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :