Marlen Sitompul | Selasa, 28/11/2017 17:28 WIB
Wakil Ketua DPR, Fadli Zon di Sidang Inter Parliamentary Union (IPU) ke-137 (Foto: Humas DPR)
Jakarta - Hasil survei nasional Poltracking Indonesia menempatkan DPR di posisi paling buncit di antara 13 institusi demokrasi dan penegak hukum terkait tingkat kepuasan masyarakat.
Menanggapi hal itu, Wakil Ketua
DPR Fadli Zon mengatakan, hal itu sebagai bahan koreksi bagi
DPR sebagai lembaga negara yang mewakili rakyat.
"Masukan itu kan bisa menjadi bahan untuk introspeksi," kata Fadli, di Gedung
DPR, Jakarta, Selasa (28/11).
Meski demikian, Fadli menilai, tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja
DPR, jauh lebih baik jika dibandingkan pada periode sebelumnya. Sebab, kasus yang menyeret anggota
DPR pada periode ini lebih sedikit jika dibandingkan pada periode 2009-2014.
"Kasus yang dianggap kasus besar itu tidak terjadi pada masa periode ini," terang Wakil Ketua Umum Partai Gerindra itu.
Diketahui, hasil survei nasional Poltracking Indonesia menempatkan
DPR sebagai posisi terakhir. Berdasarkan hasil survei tersebut, hanya 34 persen publik yang merasa puas dengan kinerja
DPR.
Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia, Hanta Yuda AR menyebutkan, hanya 34 persen publik yang merasa puas dengan kinerja
DPR. Urutan tersebut merupakan yang paling bawah di antara 13 institusi demokrasi dan penegak hukum yang disurvei.
Menurutnya, hanya 36 persen publik yang merasa puas dengan pengawasan
DPR terhadap jalannya pemerintahan, 35 persen puas dengan penyusunan Undang-undang, 33 persen puas dengan perumusan rencana anggaran negara, dan hanya 29 persen yang puas dengan penyerapan aspirasi publik di
DPR.
"Tingkat kepuasan pada bidang ini tergolong sangat rendah bagi institusi demokrasi sekelas
DPR RI," kata Hanta, di Hotel Sari Pan Pacific, Jakarta, Minggu (26/11).
KEYWORD :
Hasil Survei DPR Fadli Zon