Jum'at, 19/04/2024 19:17 WIB

Di Pesantren Jombang, Menteri Teten Dorong Modernisasi Koperasi dan Digitalisasi UMKM

Kementerian Koperasi dan UKM bakal terus mendorong upaya modernisasi koperasi dan digitalisasi UMKM agar lebih kompetitif di pasar global, tak terkecuali koperasi pondok pesantren (koppontren) dan santri wirausaha.

Menteri Teten Masduki

Jombang, Jurnas.com - Kementerian Koperasi dan UKM bakal terus mendorong upaya modernisasi koperasi dan digitalisasi UMKM agar lebih kompetitif di pasar global, tak terkecuali koperasi pondok pesantren (koppontren) dan santri wirausaha.

Demikian disampaikan Menkop dan UKM, Teten Masduki di sela-sela acara Rakernas Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) dan Gelar Karya Santri Nusantara, di Pondok Pesantren Bahrul Ulul, Tambakberas, Jombang, Jawa Timur, Kamis (23/01/2020).

"Kita akan terus mendorong transformasi digital di Indonesia," kata Menteri Teten.

Perlunya langkah modernisasi dan digitalisasi itu, lanjut Menteri Teten, karena Indonesia terbesar dalam pertumbuhan startup, pertumbuhan e-commerce, dan pertumbuhan milenial.

Begitu juga dengan jumlah konsumer besar di pasar digital, hingga terbesar dalam pengguna media sosial.

"Dengan begitu, langkah tersebut bakal memperluas market space bagi produk UMKM di Indonesia," kata Menteri Teten.

Dengan masuk ke pasar online, maka kinerja usaha KUMKM akan meningkat, pendapatan usaha meningkat hingga 80%, serapan tenaga kerja meningkat 1,5 kali lipat, 17 kali lebih inovatif dan bisa membantu pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 2%.

"Untuk itu, kualitas produk KUMKM tidak boleh kalah dengan produk luar, agar bisa bersaing di pasar global," kata Menteri Teten

Meski demikian, Menteri Teten mengakui, kualitas produk koperasi dan UMKM masih memiliki tantangan berat, yaitu masih sangat sederhana dalam hal melakukan proses produksi. Dalam arti, belum banyak yang menggunakan teknologi moderen.

"Oleh karena itu, kami memiliki ide dengan sentralisasi produksi produk UMKM dalam konsep Rumah Produksi Bersama," kata Menteri Teten.

Nantinya, lanjut Menteri Teten, pusat-pusat pertumbuhan UMKM akan didorong berdasarkan kluster, seperti yang sudah sukses dilakukan Thailand dan Belanda.

"UMKM yang tidak memiliki mesin-mesin produksi bisa berproduksi di Rumah Produksi Bersama. Di dalamnya mencakup sertifikasi, packaging, pembiayaan, dan sebagainya. Itu bisa meningkatkan pendapatan UMKM," ujar Menteri Teten seraya menyebutkan bahwa di Rumah Produksi Bersama juga bisa dilakukan konsolidasi branding produk UMKM.

Dalam kesempatan yang sama, Head of Tokopedia, Salam Garri Juanda menjelaskan, Tokopedia merupakan Open Market yang bisa dimanfaatkan oleh seluruh koperasi dan UMKM, termasuk Koppontren dan para santripreneur.

"Untuk bisa masuk ke Tokopedia tidak harus produk yang sudah memiliki brand terkenal atau sudah ekspor. Justru kita akan membantu mereka untuk mengembangkan dan membentuk brand lokal," kata Garri.

Menurut Garri, pihaknya terus melakukan langkah edukasi bagi KUMKM dalam memberikan pemahaman jualan produk secara digital.

"Kita memiliki ratusan titik di Indonesia dalam edukasi pembentukan brand-brand lokal. Tujuannya, kita ingin ikut memajukan UMKM untuk go digital," ucap Garri.

Inovasi OPOP

Sementara Sekretaris Tim Penguat dan Pengembangan One Pesantren One Product (OPOP) Jawa Timur, M Ghofirin menegaskan bahwa saat ini pesantren juga merupakan pusat pemberdayaan masyarakat dan pengembangan ekonomi kerakyatan.

"Dan kini, invasi OPOP sudah berbasis digital teknologi dalam pemberdayaan ekonomi pesantren," kata Ghofirin.

Dalam pengembangan itu, lanjut Ghofirin, pihaknya menggulirkan beberapa program strategis, seperti membangun dan mengembangkan Pesantrenpreneur, Santripreneur, dan Sosiopreneur.

"Program Santripreneur tujuannya mencetak wirausaha baru dari kalangan santri," kata Ghofirin.

Terkait Pesantrenpreneur, Ghofirin mendorong seluruh pondok pesantren memiliki unit bisnis sesuai dengan potensi yang dimiliki wilayahnya.

"Program 1000 Pondok Pesantren diharapkan dapat menghasilkan produk unggulan dari kalangan pesantren dalam lima tahun ke depan," jelas Ghofirin.

Yang jelas, kata Ghofirin, pihaknya akan melakukan pendampingan di sisi perkuatan kelembagaan (koperasi Ponpes), SDM, produksi, pemasaran, hingga pembiayaan.

"Kita sudah berada di era Revolusi Industri 4.0, harus bisa memanfaatkan era digital. Platform-platform digital dalam bertransaksi sudah ada di sekitar kita sekarang ini. Salah satunya dampaknya, perilaku bisnis sudah berubah secara radikal," tegas Ghofirin.

KEYWORD :

Menteri teten Koperasi UMKM




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :