Selasa, 18/06/2024 10:16 WIB

Permintaan Lesu, Vietnam Pertimbangkan Kurangi Areal Produksi Beras

Harga beras pecah 5 persen Vietnam turun menjadi sekitar US$390 per ton, terendah sejak Februari 2020, karena lemahnya permintaan. Vietnam adalah eksportir komoditas terbesar ketiga di dunia setelah India dan Thailand.

Direktur Serealia Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian (Kementan) Bambang Sugiarto menegaskan kondisi perberasan Indonesia lima tahun ke depan tetap tersedia bahkan selalu tersedia lebih dari cukup sepanjang waktu.

Hanoi, Jurnas.com - Kementerian Pertanian Vietnam akan mempertimbangkan memangkas areal penanaman padi jika harga gabah turun lebih jauh. Hal itu disampaikan ketika para petani berjuang untuk menurunkan panen baru mereka karena permintaan lesu dan pembatasan pergerakan ketat.

"Kami harus mempertimbangkan rencana untuk mengurangi area tanam padi untuk memberi jalan bagi tanaman lain yang lebih menguntungkan," kata Menteri Pertanian Vietnam, Le Minh Hoan dalam sebuah pernyataan yang diposting di situs web pemerintah pada Selasa (17/8) malam.

Harga beras pecah 5 persen Vietnam turun menjadi sekitar US$390 per ton, terendah sejak Februari 2020, karena lemahnya permintaan. Vietnam adalah eksportir komoditas terbesar ketiga di dunia setelah India dan Thailand.

Hoan tidak mengatakan berapa banyak Vietnam berencana untuk memotong area produksi beras, tetapi laporan media pemerintah mengutip kementerian yang mengatakan awal tahun ini bahwa mereka dapat memotong area penanaman padi sebesar 5,4 persen menjadi 3,5 juta hektar (8,6 juta hektar) dengan 2030.

"Kami tidak bisa menempatkan petani dalam risiko untuk memenuhi target ekspor beras kami," kata Hoan.

Petani kesulitan menjual hasil panen mereka yang baru dipanen karena pedagang tidak dapat melakukan pembelian karena pembatasan pergerakan COVID-19 saat Vietnam memerangi wabah terburuknya hingga saat ini.

Pembelian beras oleh pedagang dari panen musim panas-musim gugur yang sedang berlangsung di provinsi An Giang Delta Mekong telah berkurang setengahnya dari waktu yang sama tahun lalu, kata pemerintah dalam pernyataan itu.

Para pedagang mengatakan aktivitas ekspor melambat karena permintaan yang lemah dan persaingan ketat dari Thailand dan India.

Ekspor beras dari Vietnam dalam tujuh bulan pertama tahun ini turun 12,7 persen dari tahun sebelumnya menjadi 3,5 juta ton, menurut data bea cukai pemerintah. (Reuters)

KEYWORD :

Vietnam Areal Beras Pandemi COVID-19




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :