Selasa, 21/05/2024 14:12 WIB

Gelar Training Agronomi, Kementan Tingkatkan Kemampuan Tim Fasilitator Desa

Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo mengatakan, pengembangan SDM pertanian mutlak dilakukan seiring dengan makin kompleksnya tantangan yang dihadapi dalam penyediaan pangan dan mengantisipasi perubahan iklim yang terjadi.

Penutupan Pelatihan Adopsi Observasi bagi FD Akt. 2 di MARS Tarengge, Lutim (5-18 Juli 2023) diikuti 33 FD Kab. Banggai, Poso, Kolaka, Kolut. Tindak lanjut FD sebagai pendamping petani kakao untuk melihat tingkat adopsi petani terhadap Peningkatan Produksi 3 kali Lipat. (Foto: Humas Kementan)

Jakarta, Jurnas.com - Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Kementerian Pertanian (Kementan) menggelar Training Agronomi dan Adoption-Observation Monitoring bagi 60 Fasilitator Desa.

Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo mengatakan, pengembangan SDM pertanian mutlak dilakukan seiring dengan makin kompleksnya tantangan yang dihadapi dalam penyediaan pangan dan mengantisipasi perubahan iklim yang terjadi.

"Bicara pertanian adalah bicara SDM yang harus diperhatikan, apalagi tantangan ke depan tidaklah gampang. Jadi, pelaku pertanian harus tangguh dalam menjawab semua tantangan tersebut, dalam tugas kita sebagai penyedia pangan," ujar Menteri Syahrul.

Sementara itu, Kepala BPPSDMP, Dedi Nursyamsi juga menekankan bahwa yang paling besar peranannya dalam menggenjot produktivitas, meningkatkan kualitas, dan menjamin kontinuitas pertanian adalah SDM.

"Jadi, peningkatan produktivitas itu bukan karena pupuk, bukan karena alat mesin pertanian (Alsintan), bukan karena benih. Akan tetapi, ditentukan peningkatan produktivitas pertanian ditentukan oleh SDM," kata Dedi.

SDM yang dimaksud Dedi tersebut adalah SDM pertanian yang profesional, mandiri, dan berjiwa entrepreneurship. SDM inilah, kata dia, yang akan jadi pelopor dalam menggenjot produktivitas, meningkatkan kualitas, dan menjamin kontinuitas.

Untuk itu, Partnership Program Rural Empowerment and Agricultural Development Scaling up Initiative (READSI) dengan MARS berkomitmen dalam peningkatan kapasitas SDM Pertanian.

READSI dan MARS telah melatih sebanyak 555 orang selama periode Tahun 2018-2022 dalam berbagai pelatihan teknis Agronomi Kakao, Bisnis Kakao, Master TOT dan Monitoring dan Evaluasi (Adoption-Observation).

Direktur READSI, Muhammad Amin mengatakan, keberlanjutan partnership READSI dan MARS tahun 2023-2024 berkomitmen dalam peningkatan kapasitas Fasilitator Desa dan Cocoa Doctor.

READSI dan MARS akan melatih sebanyak 60 Fasilitator Desa dan 100 Cocoa Doctor dengan berbagai pendalaman pelatihan teknis Agronomi Kakao, Evaluasi dan Monitoring (Adoption-Observation) dan Bisnis Kakao, dengan durasi 14 - 30 hari di MARS Academy di Tarengge, Luwu Timur, Sulawesi Selatan.

Dia mengatakan, Training Agronomi dan Adopsi Observasi Kakao bagi Fasilitator Desa Angkatan II ini sebagai lanjutan dari Pelatihan Fasilitator Desa Angkatan pertama yang telah dilaksanakan pada tanggal 19 Juni-2 Juli 2023.

"Ini mengawali program kerjasama READSI-MARS tahun 2023-2024 sebagai penyegaran dan keberlanjutan tahapan Training Adoption-Observation yang sebelumnya telah dilaksanakan di masa pandemic dengan segala keterbatasan secara hybrid pada tahun 2020-2021," tuturnya.

Adopsi Observasi adalah suatu alat yang digunakan untuk menilai peningkatan adopsi petani kakao terhadap 3PP (Paket Peningkatan Produksi tiga Kali Lipat).

Adopsi Observasi sangat penting dilakukan di tingkat petani untuk mengukur adopsi petani terhadap 3PP, sehingga terlaksananya Training Adopsi Observasi guna pengembangan kapasitas Fasilitator Desa Program READSI sebagai pendamping petani kakao.

"Diharapkan Training Agronomy dan Adopsi Observasi menjadi salah satu model solusi alternative terutama bagi petani-petani kakao di area kerja READSI di mana akses petani terhadap factor-faktor produksi dan bahkan pemasaran dapat diretas," tuturnya.

Sebagai tambahan, Kegiatan Training Agronomi dan Adopsi Observasi Monitoring bagi 60 Fasilitator Desa dilaksanakan selama 14 hari dalam dua Angkatan, yaitu angkatan pertama pada 19 Juni – 2 Juli 2023 dan angkatan kedua pada 5 – 18 Juli 2023

Peserta tim Fasilitator Desa Program READSI akan mengikuti training selama 14 hari dengan komposisi pelatihan di kelas 20 persen dan di lapangan 80 persen.

Target peserta peserta 60 Fasilitartor Desa terpilih dari Provinsi Gorontalo (Kabupaten Gorontalo, Pohuwato) dan Provinsi Sulawesi Tengah (Kabupaten Banggai, Pargi Moutong).

KEYWORD :

Training Agronomi Kementan SDM Pertanian Fasilitator Desa Mentan Syahrul BPPSDMP




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :