Rabu, 17/04/2024 03:02 WIB

Dituding Penyebar COVID-19, China Siap Konfrontasi Militer dengan AS

Beijing dan Washington berulang kali berselisih soal penyebaran virus dan asal-usulnya, yang semakin meningkatkan ketegangan antara dua ekonomi terbesar di dunia.

Presiden China, Xi Jinping memulai peninjauan pasukan dari sebuah mobil selama parade militer di Lapangan Tiananmen, Beijing pada 1 Oktober 2019. (Foto: AFP)

Beijing, Jurnas.com - Sebuah laporan memperingatkan para pemimpin China tentang kemungkinan konfrontasi militer dengan Amerika Serikat (AS) akibat tudingan Washington yang mengatakan Beijing salah menangani wabah virus korona baru (COVID-19).

Laporan Lembaga Hubungan Internasional Kontemporer China (CICIR), yang merupakan lembaga think tank yang berafiliasi dengan Kementerian Keamanan Negara, dipresentasikan kepada para pemimpin Tiongkok, termasuk Presiden Xi Jinping, awal bulan lalu dan menyimpulkan Sentimen Tiongkok berada pada titik tertinggi sejak insiden kekerasan di Lapangan Tiananmen pada 1989.

Sumber yang akrab dengan konten laporan itu dikutip Reuters mengatakan, Beijing menghadapi gelombang reaksi yang dipimpin pemerintahan Presiden AS, Donald Trump setelah pandemi dan perlu dipersiapkan dalam skenario terburuk untuk konfrontasi bersenjata.

Sumber tersebut mengatrakan, Washington memandang China sebagai ancaman ekonomi dan keamanan nasional dan tantangan bagi Barat. AS juga bermaksud melemahkan Partai Komunis yang berkuasa dengan merusak kepercayaan publik.

Penyakit pernapasan yang dikenal sebagai COVID-19, pertama kali meletus di kota Wuhan di China akhir tahun lalu sebelum tumbuh menjadi pandemi global, yang sejauh ini telah menginfeksi lebih dari 3,6 juta orang dan menewaskan lebih dari 255.000 di seluruh dunia.

Beijing dan Washington berulang kali berselisih soal penyebaran virus dan asal-usulnya, yang semakin meningkatkan ketegangan antara dua ekonomi terbesar di dunia.

Selama beberapa pekan terakhir, Trump mengklaim mekilikibukti bahwa Beijing menciptakan COVID-19 di laboratorium medis di kota China. Padahal badan intelijen AS mengatakan belum  melihat bukti yang menunjukkan bahwa virus itu buatan manusia.

Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo dalam beberapa kesempatan juga menuduh China tidak transparan dan jujur tentang pandemi COVID-19 di negara itu.

The New York Times melaporkan bahwa Gedung Putih memberi tekanan pada badan-badan intelijen As untuk memberikan bukti yang mendukung klaim Trump tentang virus mematikan yang menjadi konstruksi laboratorium.

Pada Februari, Institut Virologi Wuhan di Cina menepis desas-desus bahwa virus itu mungkin telah disintesis secara buatan di salah satu laboratoriumnya atau mungkin melarikan diri dari fasilitas semacam itu.

Akhir bulan lalu, Trump kembali meyakini bahwa COVID-19 itu berasal dari laboratorium virologi China, tetapi menolak untuk menjelaskan lebih detail.

China berulang kali mengatakan sangat terbuka, transparan, dan bertanggung jawab dalam menginformasikan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan negara-negara yang terkena dampak tentang pandemi. (Press TV)

KEYWORD :

Konfrontasi Militer Virus Coro




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :