Sabtu, 20/04/2024 15:59 WIB

Trump Klaim akan Meneken Kesepakatan Perdagangan Lebih Cepat

Bukti bahwa ketegangan masih tinggi antara kedua negara, Menteri Luar Negeri China, Wang Yi mengatakan Paman Sma sudah merusak kepercayaan antara kedua negara.

Presiden China, Xi Jinping dan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump (Foto: Getty Images)

Washington, Jurnas.com - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump mengklaim akan melakukan penandatanganan tahap pertama dari kesepakatan perang dagang dengan dengan Presiden China, Xi Jinping. 

"Ya, kami akan mengadakan upacara penandatanganan," kata Trump kepada wartawan di Palm Beach, Florida, Rabu (25/12).

"Kami pada akhirnya akan melakukannya, ya, ketika kami berkumpul. Dan kami akan menekennya lebih cepat karena kami ingin menyelesaikannya. Kesepakatan itu selesai, itu baru saja diterjemahkan sekarang," tambahnya.

Perwakilan Dagang AS, Robert Lighthizer mengatakan awal bulan ini bahwa perwakilan dari kedua negara akan menandatangani kesepakatan perdagangan fase pertama pada minggu pertama Januari.

Beijing belum mengkonfirmasi komponen spesifik dari kesepakatan yang dirili para pejabat AS. Juru bicara Kementerian Perdagangan China mengatakan pekan lalu rinciannya akan diumumkan setelah penandatanganan resmi.

``Ketika kita berkumpul, kita akan lakukan. Tetapi kami akan memiliki penandatanganan yang lebih cepat karena kami ingin menyelesaikannya. Kesepakatan selesai. Itu baru saja diterjemahkan sekarang. Baik? Terima kasih," kata Trump kepada wartawan.

Para kritikus mengatakan kesepakatan itu jauh dari harapan Trump yang diimpikan ketika mendeklarasikan perang dagang melawan Beijing 17 bulan lalu.

Bukti bahwa ketegangan masih tinggi antara kedua negara, Menteri Luar Negeri China, Wang Yi mengatakan Paman Sma sudah merusak kepercayaan antara kedua negara.

Selama lebih dari dua bulan, negosiator AS dan China berusah melakukan gencatan senjata terbatas dalam konflik perdagangan. Misalanya, Tiongkok setuju mengimpor  barang pertanian AS dalam skala besar dan beberapa langkah tambahan pada mata uang dan kekayaan intelektual.

Dilansir dari PressTV, penyelesaian kesepakatan fase pertama antara dua ekonomi terbesar di dunia sedianya dijadwalkan pada bulan November.

Namun, negosiator perdagangan dari kedua belah pihak gagal memecahkan kebuntuan atas isu-isu inti yang menjadi perhatian, seperti meningkatnya ketegangan bilateral atas isu-isu geopolitik.

KEYWORD :

Sanksi Amerika Serikat Perang Tarif Donald Trump Presiden China




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :