Marlen Sitompul | Selasa, 25/09/2018 14:02 WIB
Politikus Partai Golkar, Nawafie Saleh
Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan pemeriksan terhadap anggota DPR dari Fraksi Partai Golkar, Nawafie Saleh terkait kasus suap proyek PLTU Riau-1.
Usai menjalani pemeriksaan, Nawafie mengaku ditanya penyidik sebagai saksi untuk dua tersangka, yakni mantan Wakil Ketua Komisi VII DPR Eni Maulani Saragih dan mantan Sekjen Partai
Golkar Idrus Marham.
"Sebagai saksi Ibu Eni dan pak
Idrus Marham. Saya kenal beliau kenal baik dua-duanya," kata Nawafie, usai menjalani pemeriksaan, di Gedung
KPK, Jakarta, Senin (24/9).
Meski mengetahui proyek PLTU Riau yang sekarang sedang bermasalah, Nawafie mengatakan, tidak pernah membahas soal proyek tersebut dengan Eni maupun Idrus.
"Iya tahu (proyek PLTU Riau), tapi kan kita bukan kaitan seperti beliau," terangnya.
Nawafie merupakan anggota Pergantian Antar Waktu (PAW) Airlangga Hartarto di DPR. Nawafie dan Airlangga dari daerah pemilihan Jawa Barat V. Dia dilantik menggantikan Airlangga yang masuk dalam kabinet Jokowi, di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (23/2).
Diketahui, dalam kasus dugaan korupsi PLTU Riau-1 ini,
KPK telah menjerat 3 orang sebagai tersangka. Mereka antara lain, Wakil Ketua Komisi VII DPR dari Fraksi Partai
Golkar Eni Maulani Saragih, pemegang saham Blackgold Natural Recourses Limited Johannes B Kotjo, dan mantan Sekjen Partai
Golkar,
Idrus Marham.
Eni dan Idrus diduga menerima suap sebesar Rp6,25 miliar dari Kotjo secara bertahap. Eni mengaku sebagian dari Rp 2 miliar yang ia terima digunakan keperluan Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub)
Golkar tahun 2017.
Belakangan Eni telah mengembalikan uang sejumlah Rp 500 juta. Adapun pengurus
Golkar juga mengembalikan uang sejumlah Rp700 juta kepada lembaga antikorupsi. Namun
KPK belum bisa merilis terang sosok elit
Golkar yang mengembalikan uang Rp 700 juta tersebut.
KPK pun sudah memeriksa sejumlah saksi dari
Golkar dalam kasus suap proyek PLTU Riau-1. Mereka yakni mantan Ketua DPR RI dan Ketua Umum
Golkar, Setya Novanto dan Ketua Fraksi
Golkar, Melchias Marcus Mekeng.
KEYWORD :
KPK Suap PLTU Riau Golkar Idrus Marham