Sabtu, 20/04/2024 16:51 WIB

Puan Maharani Resmikan Monumen Soekarno di Aljazair

Ketua DPR RI Dr. (H.C.) Puan Maharani meresmikan Monumen Soekarno di Kota Aljir, ibu kota Aljazair secara virtual. Diharapkan, keberadaan monumen tersebut semakin mempererat hubungan RI dengan negara di kawasan Afrika.

Ketua DPR, Puan Maharani

Jakarta, Jurnas.com - Ketua DPR RI Dr. (H.C.) Puan Maharani meresmikan Monumen Soekarno di Kota Aljir, ibu kota Aljazair secara virtual. Diharapkan, keberadaan monumen tersebut semakin mempererat hubungan RI dengan negara di kawasan Afrika.

Puan berharap nantinya akan dapat berkunjung ke Aljazair untuk menyaksikan sendiri Monumen Soekarno sebagai simbol dari kuatnya persahabatan Indonesia dengan Aljazair.

“Mohon maaf saya tidak dapat hadir secara fisik di Aljazair karena adanya batasan perjalanan internasional akibat Pandemi Covid-19. Saya berharap Monumen Soekarno ini menjadi pengingat bagi kita semua atas kuatnya semangat dan persahabatan yang dimiliki Indonesia dengan Aljazair di sepanjang sejarah kedua negara kita,” kata Puan dalam sambutan peresmian Monumen Soekarno di Kota Aljir, Aljazair, Sabtu (18/7). Puan mewakili keluarga, menyampaikan sambutannya secara daring dari kediaman dinas Ketua DPR RI di Jakarta.

Peresmian monumen Soekarno berlangsung pukul 10 pagi waktu setempat. Hadir di lokasi acara Menteri Luar Negeri Aljazair  Sabri Boukadoum, Dubes RI untuk Aljazair Safira Machrusah, Gubernur Provinsi Aljir  Youcef Cherfa; Presiden Indonesia-Algeria Friendship Group of the Algerian Parliament Lakhdar Brahimi serta Perwakilan PT. WIKA dan Pertamina yang membangun monumen tersebut.

Menurut Puan, sejarah RI-Aljazair tak bisa dilepaskan dari sosok Bung Karno yang sejak awal mendukung kemerdekaan Aljazair hingga negara di kawasan Maghribi itu merdeka pada tahun 1962.

“Pada tahun 1955 di Bandung, Presiden Soekarno mengundang delegasi kelompok perjuangan kemerdekaan Aljazair untuk turut berpartisipasi dalam Konferensi Asia-Afrika. Saat itu Indonesia sebagai Negara baru berumur 10 tahun dan Aljazair masih memperjuangkan kemerdekaannya," terang Puan.

Sekarang, Indonesia menjadi negara terbesar di Asia Tenggara sedangkan Aljazair menjadi negara terbesar di Afrika. Puan berharap sejarah masa lalu itu bisa menjadi modal untuk menghadirkan masa depan yang lebih baik bagi kedua negara kita, juga bagi dunia.

Dikutip dari Historia, selain turut mengundang (delegasi kelompok perjuangan kemerdekaan) Aljazair, tahun 1956 Pemerintah Indonesia membuka (kantor) perwakilan FNL (Front de Libération Nationale) di Jakarta (Jalan Serang, Menteng, Jakarta).

Sayangnya menurut Dubes RI untuk Aljazair Safira Machrusah mengatakan belum ada simbol Soekarno di Aljazair. Karenanya, pihak Kedubes RI menginisiasi pembangunan monumen Soekarno sejak 2016.

“Saya menyampaikan terima kasih kepada Ibu Duta Besar Safira Machrusah dan seluruh staf atas kerja kerasnya dalam menginisiasi pembangunan Monumen Soekarno ini,” ungkap Puan sembari mengucapkan terima kasih secara langsung kepada Pemerintah People’s Democratic Republic of Algeria dan Pemerintah Provinsi Aljir atas sambutan hangat dan bantuannya dalam pendirian Monumen Soekarno.

Monumen Soekarno  terdiri dari taman dan patung setengah badan Soekarno yang terletak di tengah-tengah  ibukota Aljazair. Lokasinya berada di bundaran simpang Jalan Mustapha Khalef Ben Aknoun dan Chemin Arezki Mouri di Kota Aljir.

Sementara, desain monumen merupakan hasil karya Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Puan memberi penghargaan tinggi kepada pematung Dolorosa Sinaga yang membangun patung Presiden Soekarno untuk monumen ini.

“Patung Bung Karno dibuat dari berbagai lempengan logam secara terpisah, yang disusun secara tiga dimensi, membentuk satu kesatuan gambar Bung Karno dengan kesan yang kuat. Teknik itu mengingatkan kita akan Bhinneka Tunggal Ika,” imbuh Puan.

Pembangunan monumen ini disokong PT. Pertamina dan PT. Wijaya Karya. Pengerjaannya digelar sejak groundbreaking pada 16 Februari 2020 lalu.

KEYWORD :

Warta DPR Ketua DPR Puan Maharani Monumen Soekarno




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :