Jum'at, 19/04/2024 20:47 WIB

Korut Sudah Putus Asa Berdamai dengan AS

Dalam sebuah pernyataan panjang yang disampaikan Menteri Luar Negeri Korut, Ri Son Gwon, dikatakan bahwa sementara rakyat Korut dan AS menginginkan perdamaian, AS malah terus memperkeruh situasi.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un (Foto: BBC)

Pyongyang, Jurnas.com - Korea Utara (Korut) akan tetap mempertahankan kebijakan "bermusuhan" dengan Amerika Serikat (AS), karena tidak adanya upaya Washington untuk mencapai perdamaian kedua negara.

Dalam sebuah pernyataan panjang yang disampaikan Menteri Luar Negeri Korut, Ri Son Gwon, dikatakan bahwa sementara rakyat Korut dan AS menginginkan perdamaian, AS malah terus memperkeruh situasi.

"Apa yang menonjol adalah bahwa harapan untuk meningkatkan hubungan DPRK(Korut, Red) dan AS kini telah bergeser ke dalam keputusasaan, yang ditandai dengan kemunduran yang semakin meningkat," kata Ri dikutip dari Channel News Asia pada Jumat (12/6).

"Bahkan sinar tipis optimisme untuk perdamaian dan kemakmuran di semenanjung Korea telah memudar menjadi mimpi buruk yang gelap," imbuh dia.

Menteri luar negeri mengatakan negara itu telah memutuskan untuk meningkatkan pencegah nuklir nasionalnya, guna mengatasi ancaman perang nuklir AS yang tidak bisa diabaikan.

Sebagaimana diketahui, Pyongyang mendapatkan sejumlah sanksi dari Dewan Keamanan PBB atas program senjata nuklirnya. Namun Korut tetap melakukan serangkaian tes dalam beberapa bulan terakhir.

"AS mengaku sebagai advokat untuk meningkatkan hubungan dengan DPRK (Korut), tetapi pada kenyataannya, itu hanya akan memperburuk situasi," tegas Ri dalam pernyataan yang dilaporkan KCNA.

"Akibatnya, semenanjung Korea kini telah berubah menjadi hotspot paling berbahaya di dunia yang dihantui tanpa henti oleh hantu perang nuklir," sambung Ri.

Trump dan Kim pertama kali duduk satu meja di Singapura pada 12 Juni 2018. Kedua pemimpin negara kembali bertemu dalam KTT kedua pada Februari 2019 di Hanoi, Vietnam untuk membicarakan masalah denuklirisasi.

Namun dua kali pertemuan rupanya menghasilkan kesempatan apapun. Pasalnya AS mendesak Korut menyerahkan senjata nuklirnya, sementara Korut meminta agar AS melepas seluruh sanksi terlebih dahulu sebelum permintaan itu dikabulkan.

KEYWORD :

Korea Utara Amerika Serikat Denuklirisasi




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :