Jum'at, 26/04/2024 05:09 WIB

Uhamka: Pengelolaan PAUD Harus Adaptif dengan Pandemi Covid-19

Seiring dengan instruksi pemerintah agar semua peserta didik Belajar dari Rumah, pengelola PAUD dituntut siap berkreasi, berinovasi, serta bertranformasi dengan informasi dan teknologi (TI) digital.

Ilustrasi siswa belajar (Foto: People Daily)

Jakarta, Jurnas.com - Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka (Uhamka) mendorong lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) untuk adaptif dengan kondisi pandemi virus corona baru (Covid-19).

Seiring dengan instruksi pemerintah agar semua peserta didik Belajar dari Rumah, pengelola PAUD dituntut siap berkreasi, berinovasi, serta bertranformasi dengan informasi dan teknologi (TI) digital.

"Pemanfaatan IT harus memperhatikan karakteristik lembaga, tenaga pendidik, dan peserta didik yang saat ini berada di masa golden age (usia emas)," ujar Wakil Ketua PPA Majelis Dikdasmen sekaligus dosen PG PAUD Uhamka, Chandrawaty dalam webinar `Wajah Baru PAUD di Indonesia pasca Pandemi Covid-19 (Sinergi Sekolah dan Keluarga)`, yang digelar oleh Prodi PG PAUD FKIP Uhamka, pada Sabtu (16/5).

Namun Chandrawaty menggarisbawahi bahwa transformasi pengelolaan tak selalu berpatokan pada infrastruktur serba canggih, namun memaksimalkan fasilitas yang ada untuk kepentingan siswa, guru, sekolah, dan kurikulum.

Sebagai contoh, lanjut Chandrawaty, fasilitas ponsel yang dimiliki oleh para guru bisa dimanfaatkan untuk melakukan pelatihan daring secara berkala. Hasil dari pelatihan ini diharapkan dapat menunjang kualitas pembelajaran.

"Guru dan pengelola harus mampu memanfaatkan mesin pencari di internet sebagai media pembelajaran, baik berupa buku cerita elektronik dan materi pembelajaran dalam bentuk musik, lagu, video, dan film," jelas dia.

Guru juga bisa memanfaatkan teknologi untuk membuat konten sederhana, sebagai contohnya poster promosi sekolah menjelang Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB). Kemudian poster tersebut, kata Chandrawaty, disebarkan melalui media sosial.

"Tranformasi pengelolaan lembaga PAUD sejatinya perubahan pola pikir dan keinginan untuk selalu belajar dan mengikuti perkembangan teknologi, demi memberikan layanan pendidikan terbaik," tandas dia.

Sementara Dekan FKIP Uhamka, Desvian Bandarsyah menyebut program Belajar dari rumah merupakan salah satu cara melawan ketidakberdayaan manusia melawan Covid-19.

Sehingga bila dalam hal ini sekolah tidak berdaya karena peserta didik dirumahkan, maka orang tua seharusnya menjadi alternatif dan menjadi solusi dalam perlawanan Covid-19 dari sisi pendidikan.

"Rumah dan sekolah mejadi garda terdepan dalam mendidik anak. Ada tuntutan komunikasi yang perlu diubah secara instan, di tengah kegagapan stakeholder pendidikan kita. Sekolah dan ortu harus melakukan komunikasi intens, kalau tidak mengerti ortu tidak boleh sungkan bertanya kepada sekolah," tandas Desvian.

KEYWORD :

Pengelolaan PAUD FKIP Uhamka Chandrawaty Covid-19




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :