Rabu, 24/04/2024 03:17 WIB

Coronavirus Misterius China Bisa Menular di Antar Manusia

Virus ini diketahui memiliki hubungan dengan SARS, yang menewaskan hampir 650 orang di seluruh daratan China dan Hong Kong pada 2002-2003.

Virus Corona (Foto: CNN)

Beijing, Jurnas.com - Virus mirip Sindrom Pernafasan Akut Parah (SARS) yang menyebar ke seluruh wilayah China dan mencapai tiga negara Asia ternyata dapat menular dari satu orang ke orang lain.

Strain virus korona baru, pertama kali ditemukan di pusat kota Wuhan. Virus ini diketahui memiliki hubungan dengan SARS, yang menewaskan hampir 650 orang di seluruh daratan China dan Hong Kong pada 2002-2003.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sedang mengadakan komite darurat para ahli pada Rabu untuk menilai apakah wabah koronavirus di China merupakan keadaan darurat internasional.

Pertemuan tersebut menyusul penyebaran virus dari Wuhan, yang sudah menginfeksi hampir 200 orang, ke beberapa kota China, termasuk ibu kota Beijing dan Shanghai, dan kasus keempat dilaporkan di luar perbatasan China.

Para ilmuwan sudah berupaya keras untuk mencari tahu cara penularannya mengatakan, pasar makanan laut di Wuhan diyakini sebagai pusat penyebarannya.

Tetapi Zhong Nanshan, seorang ilmuwan terkenal di Komisi Kesehatan Nasional yang membantu mengungkap skala wabah SARS, mengatakan pasien dapat tertular virus baru tanpa mengunjungi kota.

"Saat ini, dapat dikatakan itu adalah afirmatif bahwa ada fenomena penularan dari manusia ke manusia," katanya dalam sebuah wawancara dengan CCTV.

Zhong mengungkapkan, di Guangdong, dua pasien terinfeksi oleh anggota keluarga yang mengunjungi Wuhan. "Empat belas tenaga medis yang membantu pasien coronavirus juga terinfeksi," katanya.

"Lebih dari 95 dari total kasus terkait dengan Wuhan," sambungnya.

Wuhan memiliki 11 juta penduduk dan berfungsi sebagai pusat transportasi utama, termasuk selama liburan tahunan Tahun Baru Imlek yang dimulai akhir pekan ini dan melihat ratusan juta orang Tiongkok bepergian ke seluruh negeri untuk mengunjungi keluarga.

Menimbang masalah ini untuk pertama kalinya, Presiden Xi Jinping mengatakan pada Senin (20/1) bahwa melindungi kehidupan orang-orang harus menjadi prioritas utama dan penyebaran epidemi harus ditanggulangi dengan tegas.

Xi mengatakan bahwa perlu merilis informasi tentang epidemi secara tepat waktu dan memperdalam kerja sama internasional dan memastikan warga dapat merayakan "Festival Musim Semi" stabil dan damai.

Lima kasus dilaporkan di Beijing sementara di Shanghai seorang wanita berusia 56 tahun yang datang dari Wuhan dirawat di rumah sakit dan dalam kondisi stabil, kata otoritas kesehatan setempat.

Korea Selatan pada hari Senin juga melaporkan kasus pertamanya, seorang wanita 35 tahun yang terbang dari Wuhan. Thailand dan Jepang sebelumnya sudah mengkonfirmasi total tiga kasus, semuanya sudah mengunjungi kota China.

KEYWORD :

Sindrom Pernafasan Akut Parah Virus Misterius Presiden China Xi Jinping




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :