Jum'at, 19/04/2024 08:06 WIB

Seks Remaja: Tabu Dibicarakan, Tak Tabu Dilakukan

Berkembangnya informasi perihal kesehatan seksual dan reproduksi pada remaja membuat mereka bingung hendak bertanya kemana.

Informasi yang tidak sesuai membuat remaja bingung hendak bertanya pada siapa (Foto: Ecka Pramita)

Jakarta - Cara yang paling tepat untuk mengedukasi seorang remaja soal kesehatan organ reproduksi adalah dengan menjelaskan secara komprehensif bukan dengan menakut-nakuti.

Psikolog klinis Inez Kristanti, M.Psi., melihat selama ini kebanyakan dari program pendidikan yang ada, sifatnya menumbuhkan ketakutan
remaja terhadap seksualitas, bahwa itu adalah sesuatu yang berbahaya.

"Nah, cara ini kurang efektif karena data hasil beberapa penelitian menunjukkan ketika ditakut-takuti, remaja justru tidak mengurangi perilaku seksualnya. Mereka tetap melakukan aktivitas seksual, namun dilakukan dengan cara yang tidak aman (tidak menggunakan pengaman dan mereka tidak memeriksakan diri secara berkala)," jelas Psikolog di Klinik Angsa Merah ini.

Inez berpendapat, memberikan edukasi kesehatan seksual dengan menakut-nakuti cenderung membuat remaja penasaran dan bisa berujung melakukan hubungan seksual tak aman.

"Misalnya ditakut-takuti dengan gambaran penyakit akibat hubungan seksual.Namanya remaja, makin ingin tahu, tetapi informasi didapat dari orang yang salah," ujar dia.

Tinimbang menakut-nakuti, Inez menyarankan pendidikan seks pada remaja lewat cara yang ramah dan komprehensif, termasuk alternatif yang bisa si remaja pilih.

"Sebagai orang dewasa, beri pemahaman bagaimana membantu remaja memutuskan keputusan soal reproduksi yang bertanggung jawab. Secara psikologis, ketika seseorang diberi pilihan, dia akan cenderung memilih dengan bijak," tutur dosen psikologi di Unika Atma Jaya Jakarta ini.

Sebagai seorang psikolog, dalam keseharian Inez banyak menemui remaja dengan pemahaman yang minim mengenai seksual. "Masih ada anggapan jika kita membicarakan seks akan dilabel tabu, tapi kenapa tidak tabu dilakukan?" Imbuh Inez.

Hal itu terungkap dalam pertanyaan mereka yang kebanyakan naif dan lugu. Mereka merasa sudah tahu, padahal salah. "Beberapa juga terlihat sudah memiliki pengalaman seksual tanpa pengetahuan dan pengamanan yang memadai," ungkap Inez.

Seks yang tak pernah dibicarakan itu, kata Inez, membuat banyak remaja mencari sendiri informasi mengenai hal tersebut. Umumnya, informasi itu didapat dari sumber internet, konten pornografi, dan teman sebaya. Namun, sayangnya sumber informasi itu belum terbukti kredibel dan dapat dipercaya.

 

 

 

KEYWORD :

Seks Remaja Tabu Kesehatan Reproduksi




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :