Jum'at, 26/04/2024 00:49 WIB

Kekalahan Brasil dan Harapan yang Pupus di Sudut Kota Beirut

Di sudut pemukiman Syiah yang terletak di Kota Beirut, Lebanon, sekelompok warga berkaus kuning ala tim nasional Brasil berkerumun.

Warga Beirut, Lebanon menggantung bendera Brasil di kabel listrik (Foto: Getty Images)

Beirut – Di sudut pemukiman Syiah yang terletak di Kota Beirut, Lebanon, sekelompok warga berkaus kuning ala tim nasional Brasil berkerumun. Sedari awal, mereka berharap Tim Samba mampu merengkuh titel kelima mereka di Piala Dunia.

Namun apa mau dikata, Neymar dkk takluk dari Belgia lewat dua gol yang disarangkan oleh Kevin De Bruyne dan gol bunuh diri Fernandinho. Brasil cuma bisa membalas sebiji gol lewat tandukan Renato Augusto di menit-menit akhir pertandingan.

“Kami semua orang Brasil. Kami semua mencintai Brasil sampai mati, apapun yang terjadi” tutur Ali.

Padahal, demi mendukung Brasil remaja 24 tahun itu juga ikut menghiasi tembok-tembok dan kabel listrik di sudut Beirut dengan bendera Brasil, tak lupa pula poster-poster pemain tim nasional tersebut.

“Pendukung sejati akan tetap mendukung tim kesayangan dalam kemenangan maupun kekalahan,” imbuhnya.

Dilansir dari AFP, dukungan warga Lebanon untuk timnas Brasil bukan sekedar euforia Piala Dunia semata. Dua abad sebelumnya, jutaan orang Lebanon beremigrasi ke Brasil, termasuk dalam hal ini keluarga Presiden Brasil Michel Tamer. Sehingga tak heran, banyak warga keturunan Lebanon di Brasil.

“Di sini, bagian kota kami, kami melihat Brasil. Lingkungan dan jalan-jalan di Brasil, itu seperti rumah kami,” ujar warga lainnya, Baddar dengan jenggot hitamnya yang dipangkas rapi.

Tak ubahnya seperti di Brasil, lanjut Baddar, di kawasan selatan Beirut, anak-anak kecil juga bermain bola di jalanan. Dan kebiasaan itu pun juga dilakukan pada malam hari.

“Ketika malam tiba, Anda akan melihat mereka bermain bola di mana-mana,” kata Baddar.

Kekalahan Brasil, bagaimana pun, membawa kesedihan yang mendalam. Di saat penduduk menghadapi kesengsaraan ekonomi dan kesenjangan sosial, Baddar memandang sepak bola sebagai pembawa angin segar sesaat untuk melupakan derita mereka.

“Kami berada di negara di mana situasinya sangat buruk. Lingkungan ini sangat miskin,” ujar pria lainnya.

KEYWORD :

Piala Dunia Brasil Lebanon




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :