Presiden Jokowi
Jakarta - Pemerintahan Presiden Jokowi dinilai layak disebut sebagai rezim pinokio. Sebab, pemerintahan Jokowi telah beberapa kali membohongi rakyat terkait kenaikan harga BBM.
Demikian disampaikan Ketua DPP Gerindra Moh Nizar Zahro, di Gedung DPR, Jakarta, Senin (2/7). Menurutnya, kenaikan BBM pada 1 Juli 2018 membuktikkan bahwa rezim Jokowi gemar melakukan kebohongan."Sudah tidak terhitung kebohongan yang sudah diproduksi oleh rezim ini. Maka sangat layak jika rezim ini disebut sebagai rezim pinokio, karena selalu membohongi rakyat," kata Nizar.Padahal, kata Nizar, pemerintahan Jokowi berjanji tidak akan menaikkan harga BBM, nyatanya janji itu diingkari sendiri.Baca juga :
Polemik Zat Adiktif di RUU Kesehatan, Usulan Pembedaan Aturan Rokok Konvensial dan Elektrik Mulai Muncul
Seperti diketahui, PT Pertamina (Persero) menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi terhitung sejak Minggu, 1 Juli 2018. Revisi harga BBM nonsubsidi yang dimaksud adalah Pertamax naik Rp 800 dan Dexlite naik Rp 1.000 per liternya. Sedangkan harga BBM Pertalite, Premium, dan Solar sama.
Polemik Zat Adiktif di RUU Kesehatan, Usulan Pembedaan Aturan Rokok Konvensial dan Elektrik Mulai Muncul
Kenaikan Harga BBM DPR Presiden Jokowi