Jum'at, 19/04/2024 13:00 WIB

Iran Desak AS Patuhi Kesepakatan Nuklir

Kesepakatan itu disepakati antara Iran dan enam kekuatan dunia, Amerika Serikat, Inggris, Rusia, Prancis, China dan Jerman serta membatasi aktivitas nuklir Iran ke laboratorium

Presiden Iran Hasan Rouhani dan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump (Foto: Tehran Time)

Jakarta - Dalam sebuah pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Yves Le Drian Senin, diplomat tinggi Iran mengatakan bahwa Eropa harus menekan Amerika Serikat untuk mematuhi kesepakatan nuklir 2015.

Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif mengatakan kepada mitranya dari Prancis bahwa sangat penting bahwa Amerika Serikat tidak meninggalkan kesepakatan era Obama, yang mengangkat sanksi Iran dengan imbalan batas-batas pada program nuklir Teheran.

"Eropa harus menempatkan AS di bawah tekanan untuk menerapkan komitmennya dan tidak membiarkan Amerika membuat tuntutan yang tidak masuk akal dan tidak sah," kata Zarif.

Presiden Donald Trump pada Desember lalu menolak untuk mengesahkan kembali fakta tersebut, yang dikenal secara resmi sebagai Rencana Aksi Komprehensif Bersama, yang mendorong teguran dari para pemimpin dunia.

Kesepakatan itu disepakati antara Iran dan enam kekuatan dunia, Amerika Serikat, Inggris, Rusia, Prancis, China dan Jerman serta membatasi aktivitas nuklir Iran ke laboratorium.

Sejak menjabat, Trump menuduh Iran melakukan "beberapa pelanggaran" di bawah JCPOA dan mengancam akan menarik Amerika Serikat dari kesepakatan tersebut.

Zariff mengatakan bahwa Iran telah mematuhi kesepakatan tersebut dan hal itu telah disetujui Uni Eropa.

KEYWORD :

Iran Amerika Nuklir




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :