Jum'at, 19/04/2024 14:51 WIB

Tiga Hal Menjadi Fokus Macron Saat Berkunjung ke China

Presiden AS Donald Trump telah menyebabkan kekhawatiran di antara beberapa negara karena kurangnya dukungan.

Presiden Prancis dan Presiden China

Jakarta - Presiden Prancis Emmanuel Macron melakukan kunjungan tiga hari ke China. Dia tiba di Xian di provinsi Shaanxi pada Senin dan akan bertemu dengan rekannya dari China Xi Jinping keesokan harinya.

Dilansir SCMP, ada tiga hal yang akan dibicarakan Macron dengan Presiden China dalam kunjungan tersebut yakni Perdagangan, Perubahan Iklim dan Dukungan Mutu Pada Tahap Global.

Kerja sama perdagangan dan ekonomi diharapkan menjadi fokus kunjungan pertama Presiden Perancis ke China saat menjabat. Macron akan mencari cara untuk mengurangi defisit perdagangan besar China dengan mitra dagang utama Prancis di Asia.

Pihak berwenang Prancis juga ingin China menurunkan hambatan impor untuk produk pertanian, seperti daging sapi dan anggur.

Macron juga akan mencari lebih banyak akses ke pasar China dan kebijakan investasi yang adil dan setara untuk perusahaan yang beroperasi di kedua negara. Dana investasi Prancis-China senilai lebih dari satu miliar euro (1,2 miliar dolar AS) akan diluncurkan saat Macron melakukan perjalanan.

China juga menginginkan lebih banyak keterlibatan Prancis dalam proyek luar negerinya, seperti usaha patungan mereka di pembangkit listrik tenaga nuklir Hinkley Point di Inggris.

Selain itu, perubahan iklim adalah salah satu elemen kunci dalam kebijakan luar negeri dan diplomasi Macron, dengan China merupakan pendukung utama Paris Accord untuk mengatasi pemanasan global.

Setelah Amerika Serikat mengumumkan bahwa mereka akan menarik diri dari perjanjian tersebut, kedua negara mengatakan bahwa mereka akan membentuk "kepemimpinan bersama" dalam upaya global untuk memerangi perubahan iklim.

Presiden AS Donald Trump telah menyebabkan kekhawatiran di antara beberapa negara karena kurangnya dukungan terhadap institusi dan perjanjian global saat dia menjalankan kebijakan proteksionisme lebih dalam.

China dan Perancis adalah anggota tetap Dewan Keamanan PBB dan dapat menegaskan kembali komitmen mereka terhadap globalisasi dan kerja sama internasional.

Macron juga telah memperjelas visinya untuk zona euro yang jauh lebih terintegrasi setelah Inggris memilih untuk meninggalkan Uni Eropa. Karena kepemimpinan Angela Merkel di Eropa telah dilemahkan oleh kegagalannya untuk membentuk sebuah koalisi di Jerman, Prancis mungkin akan melangkah maju untuk mengambil peran yang lebih menonjol.

Macron akan berharap untuk hubungan yang konstruktif dan mendukung dengan China saat Prancis berusaha untuk menegaskan dirinya di panggung global.

Sementara itu, banyak negara Barat mewaspadai inisiatif Belt and Road China untuk meningkatkan perdagangan dan pengaruh China di Asia, Eropa dan sekitarnya. Macron, bagaimanapun, telah menyatakan ketertarikannya pada inisiatif tersebut dan Beijing berharap dia bisa menjadi salah satu mitra perintis di antara negara-negara Barat, sama seperti mantan presiden Prancis Charles de Gaulle membuat sebuah jejak dengan menjalin hubungan diplomatik dengan China komunis pada tahun 1964 silam.

KEYWORD :

China Prancis Ekonomi Internasional




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :