Sabtu, 20/04/2024 07:46 WIB

JK dan Akbar Tanjung Minta Setnov Mundur dari Ketum Golkar

Permintaan agar Setnov mundur dari pimpinan partai Golkar datang dari Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) dan Akbar Tandjung.

Ketum Golkar, Setya Novanto

Jakarta - DPP Partai Golkar menegaskan tidak pernah untuk meminta Setya Novanto (Setnov) mundur dari jabatan Ketua Umum Partai Golkar. Rapat harian Partai Golkar hanya merekomendasikan agar Setnov non aktif dari Ketua Umum Golkar.

Demikian disampaikan Ketua Harian DPP Partai Golkar Nurdin Halid, ketika dihubungi, Jakarta, Kamis (28/9). Menurutnya, dari internal Partai Golkar hanya minta supaya non-aktif. Hal itu agar Setnov konsentrasi mengurus masalah hukum dan kesehatan.

"Supaya partai ini bisa berjalan dengan baik. Beliau juga secara faktual dan fisik tidak bisa mengurus secara harian. Maksudnya baik, agar beliau bisa konsentrasi, ada Plt. Itu masih kajian," kata Nurdin.

Hanya saja, kata Nurdin, permintaan agar Setnov mundur dari pimpinan partai datang dari Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) dan Akbar Tandjung. "Kalau yang minta mundur itu dari luar, Pak JK dan Akbar Tandjung," tegasnya.

Meski demikian, lanjut Nurdin, DPP Partai Golkar setuju jika Setnov mundur. Namun, permintaan mundur itu bukan karena paksaan, melainkan dari kesadaran Setnov sendiri.

"Bukan tidak setuju mundur, kalau beliau minta mundur pasti diterima, asal dengan kesadaran beliau, bukan dipaksa," tandasnya.

KEYWORD :

Setya Novanto Tersangka Golkar Kasus e-KTP




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :