Selasa, 21/05/2024 07:01 WIB

Sri Mulyani Beberkan Rincian Subsidi Yang Dinikmati Orang Kaya

Sri Mulyani beberkan rincian bubsidi Energi yang dinikmati orang kaya

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati, bersama murid sekolah dasar. (Foto istimewa)

Jakarta, Jurnas.com - Harga jual eceran Bahan Bakar Minyak (BBM) Pertalite, Solar hingga Pertamax masih jauh lebih rendah dari keekonomiannya. Contohnya seperti harga Solar yang dijual ke masyarakat hanya Rp5.150 per liter.

Harga jual Solar memiliki gap sebesar 63,1% dari harga keekonomiannya yang berada di Rp13.950 per liter. Artinya masyarakat dan seluruh perekonomian mendapatkan subsidi Rp8.800 dari harga keekonomian atau riil. Hal itu disampaikan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati, dalam keterangannya diterima di Jakarta, Sabtu (27/8/2022).

"Untuk Pertalite juga sama, harga di masyarakat itu Rp7.650 per liter, kalau sekarang ICP di USD105 dan kurs nilai tukar Rupiahnya di Rp14.700 per USD, maka harga Pertalite harusnya di Rp14.450 per liter. Artinya harga Pertalite sekarang ini adalah 53% rakyat yang mengkonsumsi dan menggunakan Pertalite setiap liternya mendapatkan subsidi Rp6.800," ujar Sri Mulyani.

Pertamax yang harganya sekarang di Rp12.500 per liter, harusnya harga keekonomiannya di Rp17.300 per liter. Bahkan, sebut dia, Pertamax sekalipun yang dikonsumsi oleh mobil-mobil bagus dan pemiliknya mampu, setiap liternya mereka mendapatkan subsidi Rp4.800.

LPG yang sekarang harga jual per kg adalah Rp4.250, dengan harga dan kurs sekarang, harusnya harganya Rp18.500 per kg. "Ini berarti setiap kg LPG konsumen mendapatkan subsidi Rp14.230. Jadi tiap masyarakat beli LPG 3 kg, kita bayangkan maka mereka mendapatkan Rp42 ribu lebih subsidi," ungkap Sri Mulyani.

Anggaran Subsidi Bisa Bangun Ratusan Ribu Sekolah

Sri Mulyani juga menyatakan subsidi energi Rp502,4 triliun bisa untuk membangun 3.500 kilometer (km) jalan tol. Anggaran tersebut bisa untuk menuntaskan pembangunan tol Sumatera. "Ini bisa buat menyelesaikan semua tol Sumatera karena kemarin masih ada yang belum tersambung atau bisa membangun 227.886 Sekolah Dasar (SD) dengan biaya Rp2,19 miliar per sekolah," kata Sri Mulyani

Menurut dia anggaran subsidi energi tersebut diproyeksikan bisa membengkak hingga Rp698 triliun akibat jebolnya volume kuota BBM subsidi tahun ini. Peningkatan anggaran diperkirakan hingga mencapai Rp698 triliun. Tidak hanya bisa membangun sekolah dan jalan tol tapi juga bisa untuk membuat 3.333 rumah sakit dengan anggaran Rp150 miliar per unit.

Tak hanya itu, anggaran Rp502,4 triliun ini juga bisa membangun 41.666 puskesmas dengan biaya Rp12 miliar per unit di seluruh pelosok tanah air. "Terutama di daerah-daerah 3T yang jelas tidak menikmati subsidi Rp502,4 triliun," kata dia

KEYWORD :

Sri Mulyani subsidi energi BBM pertalite solar LPG




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :