Kamis, 18/04/2024 12:01 WIB

AS Kantongi Bukti COVID-19 Berasal dari Laboratorium Wuhan

Pompeo mengatakan setuju dengan pernyataan intelijen AS bahwa COVID-19 bukan buatan manusia atau dimodifikasi secara genetik berdasarkan pada konsensus ilmiah yang luas.

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Mike Pompeo. (Foto: AFP)

Washington, Jurnas.com - Pemerintah Amerika Serikat (AS) kembali mengklaim bahwa virus corona baru (COVID-19) berasal dari laboratorium medis di kota Wuhan di China.

Pada wawancaranya dengan ABC, Minggu (3/5), Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo mengklaim ada "bukti besar" bahwa virus patogen mirip flu itu muncul dari sebuah laboratorium di Wuhan.

"Ada bukti yang sangat besar bahwa ini adalah awal mulanya," kata Pompeo yang menolak untuk menyatakan dengan tegas bahwa virus tersebut sengaja dilepaskan.

Pompeo mengatakan setuju dengan pernyataan intelijen AS bahwa COVID-19 bukan buatan manusia atau dimodifikasi secara genetik berdasarkan pada konsensus ilmiah yang luas.

"Kami akan meminta pertanggungjawaban mereka yang bertanggung jawab," kata Pompeo yang menggemakan tuduhan Presiden AS Donald Trump terhadap China.

Trump sudah mempertajam retorikanya terhadap China sejak virus corona baru muncul di Wuhan pada Desember tahun lalu dan tumbuh menjadi pandemi global.

The New York Times melaporkan bahwa Gedung Putih memberi tekanan pada badan intelijen AS untuk memberikan bukti yang mendukung klaim Trump tentang virus mematikan yang menjadi konstruksi laboratorium.

Pada Februari, Institut Virologi Wuhan di China menepis desas-desus bahwa virus itu mungkin disintesis secara buatan di salah satu laboratoriumnya atau mungkin melarikan diri dari fasilitas semacam itu.

Akhir bulan lalu, Trump kembali menyatakan keyakinannya bahwa virus corona mungkin berasal dari laboratorium virologi China, tetapi menolak untuk menjelaskan lebih lanjut.

Trump mengatakan kepada Reuters, penanganan pandemi COVID-19 oleh China adalah bukti bahwa Beijing akan melakukan apa saja yang mereka bisa untuk mencekalnya pada Pilpres AS 2020.

sejak epidemi meletus di Wuhan, partai Demokrat AS mengkritik Trump karena gagal mengembangkan rencana yang komprehensif dan efektif dalam melacak orang yang terinfeksi COVID-19, yang sejauh ini menginfeksi sekitar 3,4 juta orang dan menewaskan lebih dari 244.000 di seluruh dunia.

Lebih dari 3,8 juta pekerja yang diberhentikan mengurus tunjangan pengangguran pekan lalu karena ekonomi AS merosot lebih jauh ke dalam krisis yang menjadi yang paling menghancurkan sejak 1930-an.

Para ekonom telah memperkirakan bahwa tingkat pengangguran untuk bulan April bisa setinggi 20% atau tingkat tertinggi sejak mencapai 25% selama Depresi Hebat. (Press TV)

KEYWORD :

Virus Corona Mike Pompeo Amerika Serikat Donald Trump Kota Wuhan




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :