Sabtu, 20/04/2024 05:01 WIB

Dukung Uighur, Polisi dan Demonstran di Hong Kong Bentrok

Polisi semprotkan cairan merica untuk memecah kerumunan demonstran tersebut di awal, sebelum kemudian membuat barisan untuk berhadapan dengan orang-orang yang melemparkan botol kaca dan batu

Lautan warga Hong Kong turun ke jalan protes RUU ekstradisi di Hong Kong pada 9 Juni 2019 (Foto: AFP)

Hong Kong, Jurnas.com - Polisi dan Pengunjuk Rasa di Hong Kong kembali bentrok usai aksi mendung etnis Uighur China.

Polisi semprotkan cairan merica untuk memecah kerumunan demonstran tersebut di awal, sebelum kemudian membuat barisan untuk berhadapan dengan orang-orang yang melemparkan botol kaca dan batu.

Dalam kerumunan orang tersebut bercampur para anak muda dan orang tua, mengenakan pakaian hitam dan masker untuk menutupi identitas mereka, mengangkat poster bertuliskan “Bebaskan Uighur, Bebaskan Hong Kong” serta “‘Otonomi’ palsu di China hasilkan genosida”.

Unjuk rasa kali ini dilakukan setelah pemain sepak bola klub Inggris Arsenal, Mesut Ozil, menyebabkan ‘keramaian’ di China karena mengkritik kebijakan pemerintah terhadap etnis minoritas Muslim di wilayah Xinjiang itu.

Ozil, yang merupakan warga Muslim Jerman asal Turki, menulis cuitan yang menyebut orang-orang Uighur adalah “pejuang yang tahan terhadap persekusi”, dan mengkritik kekuatan China di Xinjiang serta bagaimana sesama Muslim diam dalam merespon hal itu.

Pemerintah China menyatakan penahanan di “kamp” itu sebagai masa pelatihan kejuruan untuk membantu menghentikan separatisme serta mengajarkan keterampilan baru.

China juga membantah perlakuan salah terhadap Uighur, yang bagaimanapun dikutuk oleh banyak negara.

KEYWORD :

Suku Uighur China Hong Kong




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :