Rabu, 24/04/2024 14:54 WIB

Trump Kembali Menaikkan Tarif Produk asal China

Investor semakin khawatir di tengah kecemasan tentang resesi global
 
 

 
 

Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump bersama Presiden China, Xi Jinping (Foto: Thomas Peter/Reutes)

Washington, Jurnas.com - Presiden AS Donald Trump mengatakan, akan meningkatkan tarif impor Cina senilai USD550 miliar dalam eskalasi terbaru perang dagang antara Washington dan Beijing.

Langkah ini mengikuti pengumuman China sebelumnya pada hari itu bahwa akan mengenakan tarif 5 persen atau 10 persen pada USD75 miliar barang AS dan mengembalikan pajak pada mobil Amerika. 

Tarif akan mulai berlaku dalam dua kelompok pada 1 September dan 15 Desember. "China seharusnya tidak mengenakan tarif baru pada USD75 miliar produk Amerika Serikat (bermotivasi politik!)," Kata Trump di Twitter dalam sebuah pernyataan resmi yang mengumumkan tarif.

"Mulai 1 Oktober, USD250 miliar barang dan produk dari China, yang saat ini dikenakan pajak 25 persen, akan dikenakan pajak 30 persen," ujar Trump.

Lebih lanjut Trump mengatakan, "selain itu, sisa USD300 miliar barang dan produk dari China, yang dikenakan pajak mulai 1 September sebesar 10 persen, sekarang akan dikenakan pajak sebesar 15 persen. Terima kasih atas perhatian Anda untuk masalah ini!"

Sebelum mengumumkan kenaikan tarif, Trump memerintahkan perusahaan-perusahaan AS untuk "segera mulai mencari alternatif dari China". Pernyataan ini membuat harga saham menukik di tengah kekhawatiran perang dagang yang semakin memanas antara dua negara ekonomi utama dunia.

Trump juga menyalahkan Ketua Federal Reserve Jerome Powell, mempertanyakan apakah dia atau Presiden Cina Xi Jinping "adalah musuh kita yang lebih besar" sambil menyerukan Fed untuk menurunkan suku bunga dan mengejar kebijakan menyuntikkan uang tunai ke ekonomi AS.

Trump sendiri yang memilih Powell untuk memimpin The Fed. Indeks Dow Jones ditutup turun 623 poin setelah Trump berkomentar sebelum menaikkan tarif lebih tinggi, pasar kemungkinan besar akan dibuka lebih rendah pada Senin.

Kekhawatiran investor makin meningkat di tengah kecemasan tentang resesi global.

Federasi Ritel Nasional mengecam tarif terbaru Trump dalam sebuah pernyataan, mengatakan itu adalah jalan buntu.

"Tidak mungkin bagi bisnis untuk merencanakan masa depan dalam lingkungan seperti ini. Pendekatan pemerintah jelas tidak berhasil, dan jawabannya bukan tarif pada Amerika," kata Wakil Presiden Senior Hubungan Pemerintah David French dalam sebuah pernyataan.

 

KEYWORD :

Perang Dagang China Donald Trump Produk China




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :