Jum'at, 26/04/2024 13:55 WIB

Belgian Blue Masih Tahap Pengembangan di UPT Kementan

Belgian Blue masih dalam tahap pengembangan di 11 Unit Pelaksana Teknis (UPT) lingkup Kementan.

Penampakan Belgian Blue di Balai Embrio Ternak (BET) Cipelang, Bogor (Foto: Ist)

Bogor - Pemerintah tengah mengembangkan sapi bongsor alias sapi Belgian Blue. Sapi ini masih dalam tahap pengembangan di 11 Unit Pelaksana Teknis (UPT) lingkup Kementerian Pertanian (Kementan).

Pogram pengembangan Belgian Blue merupakan terobosan dari Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman untuk melakukan introduksi bangsa sapi baru dalam jumlah yang lebih banyak lagi.

Dirjen Pembibitan dan Produksi Ternak Kementan Sugiono saat di jumpai Jurnas.com, Senin (5/11) mengatakan, pemerintah menargetkan pada tahun 2019 akan lahir sapi keturunan Belgian Blue menjadi 1.000 ekor.

Sugiono menjelaskan, pengembangan sapi Belgian Blue di Indonesia dilakukan melalui dua cara di antaranya melalui teknologi Iseminasi Buatan (IB) dan Transfer Embrio (TE).

Teknologi TE dilakukan dengan menggunakan embrio yang berasal dari Belgia. Impor dilakukan pada tahun 2017 dan 2018 masing-masing sebanyak 900 embrio. Pelaksanaan TE dilakukan untuk menghasilkan sapi Belgian Blue murni 100 persen.

"Keturunan hasil TE akan digunakan di Balai Besar Inseminasi Buatan (BBIB) nasional sebagai penghasil semen beku dan pada UPT perbibitan lingkup Kementan," jelasya.

Sementara itu, lanjut Sugiono, teknologi IB dilakukan dengan menggunakan semen beku sapi BB yang diimpor dari Belgia pada 2018 sebanyak 1000 straw, sehingga diharapkan akan dihasilkan keturunan sapi BB dengan komposisi darah 50 persen.

"Keturunan ini akan di-IB dengan semen beku BB dan akan dihasilkan keturunan sapi BB dengan komposisi darah BB 75 persen," kata Sugiono.

Hingga dengan 4 November 2018, total kelahiran sebanyak 91 ekor, 47 ekor hasil TE dan hasil IB sebanyak 44 ekor. Sedangkan sapi yang bunting dari IB sebanyak 126 ekor dan TE sebanyak 150 ekor.

Sapi hasil TE pertama dan hasil persilangan pertama yang lahir di BET Cipelang saat ini telah didistribusikan ke Balai Besar Inseminasi Buatan (BBIB) Singosari untuk diproduksi semen bekunya. Setelah mendapatkan rekomendasi dari komisi bibit dan pakar pendamping, semen beku ini akan diedarkan ke seluruh masyarakat peternak Indonesia.

Selain dari BET Cipelang, kelahiran Belgian Blue saat ini juga ada di beberapa UPT pelaksana lainnya, di antaranya; Balitnak, BBPTUHPT Baturraden, BPTUHPT Sembawa, BPTUHPT Padang Mangatas, BBPKH Cinagara.

Di antara 11 UPT yang tengah mengembangkan Belgian Blue adalah, 1). Balai Besar Perbibitan Ternak Unggul Hijaun Pakan Ternak (BBPTU HPT) Baturraden; 2). Balai Besar Pelatihan Kesehaan Hewan (BBPKH) Cinagara; 3). Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Batu; 4). Balai Embrio Ternak (BET) Cipelang; 5). Balai Perbibitan Ternak Unggul Hijauan Pakan Ternak (BPTU HPT) Sembawa;6). Balai Perbibitan Ternak Unggul Hijauan Pakan Ternak (BPTU HPT) Padang Mengatas; 7). Sekolah Tinggi Penyuluh Pertanian (STPP) Bogor; 8). Sekolah Tinggi Penyuluh Pertanian (STPP) Magelang; 9). Sekolah Tinggi Penyuluh Pertanian (STPP) Malang; 10). Balai Penelitian Peternakan (Balitnak) Ciawi; 11). Loka Penelitian (Lolit) Sapi Potong Grati.

KEYWORD :

Upsus Siwab Sapi Ekstrim Belgian Blue




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :