Sabtu, 20/04/2024 15:14 WIB

Nasib Suryana, Istri "Hilang" Pasca Jadi PMI di Saudi

Nendah hilang bak ditelan Bumi. Majikan Nendah pun tak pernah mengizinkan Suryana berbicara dengan istrinya

Ilustrasi pekerja migran

Jakarta – Suryana, warga Kampung Cinang Kerok, Cibinong, Jawa Barat tak menyangka akan berpisah selama tujuh dengan istrinya, Nendah Lailatus Salas, pasca perempuan tersebut berangkat ke Arab Saudi sebagai pekerja migran Indonesia (PMI) pada 2010 silam.

Awalnya, Suryana mengaku masih bisa menghubungi istrinya. Terbukti, Nendah pernah mengirimkan uang saat baru bekerja di seorang majikan di Jeddah, Saudi.

Namun, pada pertengahan 2011, Nendah hilang bak ditelan Bumi. Majikan Nendah pun tak pernah mengizinkan Suryana berbicara dengan istrinya, setiap kali dia menelepon ke nomor sang majikan.

“Saya tidak sempat menyimpan data pengguna jasa, dan hanya mengetahui nomor kontak majikan saja. setiap kali majikan Endah dihubungi melalui sambungan telepon, majikannya selalu bilang Endah ada dan sedang bekerja, namun tidak sama sekali diizinkan bicara,” kata Suryana saat dihubungi Jurnas.com pada Minggu (23/9).

Ayah satu orang putri ini juga kerap menghubungi nomor majikan tempat istrinya bekerja. Akan tetapi, jawaban majikan tersebut selalu sibuk tanpa memberi kesempatan untuknya melepas rindu dan mengetahui kabar sang istri.

“Kurang lebih tujuh tahun saya tidak bisa berkomunikasi dengan istri. Saya coba minta bantuan sponsor yang memberangkatkan, justru jawabannya sabar,” tutur Suryana.

“Sebagai suami, saya tidak mampu menjelaskan kepada putri saya di mana ibu mereka berada,” imbuhnya. (Ahyar/Kontri)

KEYWORD :

PMI BMI Migran Arab Saudi




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :