Jum'at, 19/04/2024 20:58 WIB

Menteri Amran: Inovasi Produk Pertanian Harus Mensejahterakan Rakyat

BPPDMP memiliki pilar pelatihan, pendidikan dan penyuluhan. Tiga pilar ini menjadi landasan utama untuk menciptakan SDM pertanian yang unggul dan inovatif sehingga mampu meningkatkan produksi komoditas yang berdaya saing.

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman (Foto: Ist)

Malang - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan kehadiran inovasi produk pertanian harus mensejahterakan rakyat. Itu disampaikan saat melakukan kunjungan kerja ke Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Batu, Malang, Selasa (17/7).

"Saya ingin kehadiran inovasi produk pangan di balai, harus dirasakan langsung masyarakat sekitar. Aku ingin setiap balai berdampak langsung pada peningkatan perekonomian rakyat," tegas Amran.

"Lakukan pembinaan dan pelatihan kepada masyarakat sampai bisa menghasilkan produk. Misalnya produk susu, bisa angkat kesejahteraan, kemiskinan menurun. BBPP Batu ini harus jadi contoh, agar permasalahan negeri ini selesai," sambungnya.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Kementerian Pertanian, Momon Rusmono mengatakan BPPDMP memiliki pilar pelatihan, pendidikan dan penyuluhan. Tiga pilar ini menjadi landasan utama untuk menciptakan SDM pertanian yang unggul dan inovatif sehingga mampu meningkatkan produksi komoditas yang berdaya saing.

"Kita orientasinya mewujudkan pelaku utama yakni petani, pekebun, peternak dan pelaku usaha agar profesional, mandiri dan berdaya saing. Jadi visi BPSDMP adalah mewujudkan Sumberdaya manusia pertanian. Dalam hal ini pelaku utama dan pelaku usaha agar profesional mandiri dan berdaya saing," katanya.

Momon menyebutkan ada enam balai besar di bawah BPPSDMP mendapat penugasan Menteri Pertanian untuk  mengembangkan sapi Belgian Blue, yang terbesar di BBPP Batu ada 20 ekor dikembangkan tahun 2018 ini. Pengembangan sapi ini ke depan sebagai sarana pelatihan masyarakat agar bisa dikembangkan di berbagai daerah.

"Nah ini, untuk mewujudkannya dari aspek pelatihan kita punya 10 UPT pelatihan, untuk peternakan ada 3 yaitu BBPP Batu, balai besar di Cinagara, Bogor khusus kesehatan hewan dan balai besar peternakan di Kupang," sebut Momon.

Lebih lanjut Momon jelaskan untuk pertanian di Lembang, Batang Kaluku, Lampung, Jambi, Bunuang dan Ketindan Malang, dan di Ciawi untuk Manajemen dan kepemimpin. Total ada 10 unit yang prinsipnya adalah membangun sumber daya pertanian berbasis kompetensi.

"Sehingga proses-proses pelatihan berbasis kompetensi. Diharapkan SDM Pertanian profesional mandiri dan berdaya saing," ujarnya.

Kepala BBPP Batu, Apri Handono menyebutkan, sebagai unit pelaksana teknis (UPT) Badan Penyuluh dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, BBPP Batu memainkan perannya meningkatkan kualitas SDM peternakan melalui berbagai pelatihan bagi aparatur maupun nonaparatur (petani, peternak, pelaku usaha).

"Didirikan tahun 1977 dengan nama Regiobal Dairy Training Center (RDTC), balai besar ini memiliki 3 program andalannya, yakni program sapi Belgian Blue, produk olahan susu dan ternak, serta produk telur omega 3," ujarnya.

Upaya mewujudkan swasembada daging terus dilakukan menjadi prioritas utama BBPP Batu. Salah satunya dengan mengembangkan sapi Belgian Blue (BB). Berbagai pelatihan diberikan kepada para peternak termasuk implementasi Transfer Embrio (TE) pada sapi BB sejak Maret 2018.

Apri mengatakan, tahun 2018 BBPP Batu ditarget menghasilkan 20 ekor sapi bunting jenis BB. "Dari target 20 ekor bunting, kita sudah punya 7 ekor. Dan saya optimis target tercapai," ujar Apri.

KEYWORD :

belgian blue kementan batu




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :