Wajah Presiden Recep Tayyip Erdogan di Majalah Le Point dengan tulisan Diktator (Foto: twitter)
Turki - Menteri Luar Negeri (Menlu) Turki, Mevlut Cavusoglu mengecam Presiden Perancis Emmanuel Macron karena mendukung sampul majalah Perancis yang menyebut Presiden Recep Tayyip Erdogan sebagai "diktator".
Majalah Mingguan Perancis Le Point menampilkan foto presiden Turki di sampul edisi 24 Mei dengan kata-kata yang berbunyi: "Sang diktator. seberapa jauh Erdogan akan pergi?"Le Point mengaku, pihaknya mengalami pelecehan dan intimidasi dari pendukung Erdogan setelah menyebutnya "Diktator". Macron mengatakan pelecehan itu "sama sekali tidak bisa diterima".
"Anda tidak bisa membeli kebebasan pers, tanpa itu, itu kediktatoran," kicau Macron.
Cavusoglu membalas komentar Macron dengan mengatakan, aktivis pro-Erdogan di Perancis, menyerang menggunakan iklan dan koran bergambar, sedang menjalankan kebebasan berekspresi mereka sendiri.
"Demokrasi tidak hanya terbatas pada menerima penghinaan, kutukan dan kebohongan oleh satu sisi, tetapi juga dengan mempertimbangkan sudut pandang dan kepekaan yang lain," kata Cavusoglu."Apa yang melampaui itu adalah kemunafikan. Dan itu adalah tanggapan bahwa komunitas Turki di Perancis telah menyatakan reaksi sipil dan demokratisnya," tambahnya.Erdogan Yakin Menang di Putaran Pertama
Perancis Emmanuel Macron Le Point Erdogan Turki