Jum'at, 19/04/2024 06:54 WIB

Trump Peringatkan Iran Untuk Menahan Diri

Presiden AS mengklaim negara lain merespons positif langkah yang diambilnya.

Presiden Amerika Seriakat Donald Trump (Foto: Denis Balibouse)

Washington - Presiden Donald Trump memperingatkan Iran untuk menahan diri dan tidak melanjutkan program nuklirnya. Ia mengatakan Tehran bisa menghadapi konsekuensi yang "sangat parah".

Presiden AS terus mengungkapkan keraguan mengenai prospek perjanjian nuklir baru dengan Republik Islam tersebut, dan mengklaim keputusannya untuk menarik AS dari perjanjian nuklir sebelumnya disambut dengan baik oleh dunia.

Semua negara lain, kata Trump, "sangat senang dengan langkah yang saya ambil". Tidak ada satu pun negara yang menanda tangani kesepakatan itu bereaksi positif mendengar keputusan Trump.

"Kami akan melihat bagaimana menangani Iran. Mungkin kami tidak akan memiliki hubungan baik, itu tidak apa-apa," kata Trump kepada wartawan di Gedung Putih.

Pada Rabu, Trump mencabut nama AS dari kesepatakan yang juga dikenal sebagai Rencana Aksi Komprehensif Gabungan (JCPOA), kesepakatan internasional yang membatasi dan mengawasi program nuklir Iran ditukar dengan pencabutan beberapa sanksi-sanksi internasional.

Sanksi-sanksi itu akan mulai diterapkan kembali dalam "periode perpanjangan" 90 hari dan 180 hari, menurut Departemen Keuangan. Penasihat keamanan nasional Trump yang baru, John Bolton, memperingatkan agar perusahaan-perusahaan tidak menjalin bisnis baru dengan Iran.

Presiden Iran Hassan Rouhani pada Selasa mengatakan keputusan Amerika Serikat yang menarik diri dari kesepakatan nuklir "tidak dapat diterima" dan dia menegaskan Iran akan berusaha untuk tetap dalam perjanjian.

Dalam pidato yang disiarkan televisi, Rouhani mengatakan bahwa ada "waktu singkat" untuk bernegosiasi dan menambahkan bahwa dia telah menginstruksikan Kementerian Luar Negerinya untuk bernegosiasi dengan negara-negara yang tidak menarik diri dari perjanjian nuklir.

 

KEYWORD :

Iran Kesepakatan Nuklir Amerika Serikat




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :