Kamis, 25/04/2024 02:03 WIB

Jelang Pilpres, Isu PKI jadi Senjata Jatuhkan Lawan Politik

Isu Partai Komunis Indonesia (PKI) yang belakangan mencuat diduga atas permainan para pemain lama. Dimana, isu PKI sengaja dimunculkan untuk kepentingan Pilpres 2019 mendatang.

Ilustrasi PKI

Jakarta - Isu Partai Komunis Indonesia (PKI) yang belakangan mencuat diduga atas permainan para pemain lama. Dimana, isu PKI sengaja dimunculkan untuk kepentingan Pilpres 2019 mendatang.

Demikian disampaikan Ketua Litbang PP GP Anshor, Hasanuddin, dalam diskusi publik bertajuk "Peran Media dan Ormas Islam Dalam Mewujudkan Islam yang Rahmatan Lil Alamiin Guna Memperkokoh NKRI dan Pancasila" yang diselenggarakan Kaukus Muda Indonesia (KMI), di Gedung Dewan Pers, Jakarta Pusat, Selasa (26/9).

Menurutnya, isu PKI yang belakangan ini marak diteriakkan, bahkan sempat menimbulkan kerusuhan pada 17 September lalu di sekitar kantor YLBHI, Jakarta, konon dilakukan oleh pemain-pemain lama.

"Mereka yang memainkan isu-isu PKI adalah pemain-pemain lama. Setiap kali menjelang Pilpres, isu-isu PKI dijadikan sebagai salah satu senjata untuk menjatuhkan lawan politiknya," kata Hasanuddin.

Namun, dia memprediksi kelompok-kelompok yang memainkan isu PKI, kemungkinan besar akan ditinggalkan pemilihnya.

"Mengapa? Isu PKI sudah basi. Sudah tak relevan dengan kondisi bangsa Indonesia sekarang ini. Jangan lah isu PKI kembali diungkit-ungkit. Kalau mereka tetap memaksakan kehendak, mereka pasti ditinggal pemilihnya saat Pilpres,” tambahnya.

Sementara itu, Mohammad Anthoni dari Kantor Berita Antara menyarakan kepada media massa bersikap bijak dengan tidak memuat berita-berita yang berpotensi menimbulkan konflik di tengah masyarakat.

"Media massa sebaiknya tidak memuat berita-berita yang berpeuang memicu konflik di tengah masyarakat. Kalau ingin menjadi Media yang Rahmatan Lil Alamin, maka media yang bersangkutan harus meniru sifat utama Nabi Muhammad SAW, yakni sidiq, amanah, tabliq, fatonah," ujar Mohammad.

KEYWORD :

Pemutaran Film PKI PKI Presiden Jokowi




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :