Sabtu, 20/04/2024 18:35 WIB

INTERNASIONAL

Genosida Rohingya, Ancam Hubungan Diplomatik Myanmar di Asia

Pasukan keamanan Myanmar dan pemimpin sipil Aung San Suu Kyi tuai kecaman internasional atas penderitaan kaum minoritas Rohingya baru-baru ini

Malala Yousafzai

Jakarta - Pasukan keamanan Myanmar dan pemimpin sipil Aung San Suu Kyi tuai kecaman internasional atas penderitaan kaum minoritas Rohingya baru-baru ini.  Hanya dalam 10 hari, hampir 90.000 orang Rohingya membanjiri Bangladesh menyusul pertempuran antara pejuang dan militer Myanmar di negara bagian Rakhine barat.

Kekerasan di Myanmar mulai mencuat sejak Oktober lalu, ketika kelompok pejuang Rohingya menyerang pos-pos perbatasan, adalah Rakhine wilayah paling terburuk yang pernah disaksikan selama bertahun-tahun. PBB mengatakan tentara Myanmar mungkin telah melakukan pembersihan etnis dalam tanggapannya.

Aung San Suu Kyi, mantan tahanan politik penguasa militer Myanmar, mendapat tekanan internasional atas ketidakpeduliannya yang dirasakan untuk berbicara melawan perlakuan Rohingya atau menghukum militer.

Selam konflik berlansung pada 25 Agustus Aung San Suu Kyi, belum memberikan komentar apa-apa. Malala Yousafzai, peraih Nobel perdamaian Pakistan, menyuarakan penghukumannya atas masalah ini dalam sebuah pernyataan di Twitter miliknya.

”Setiap kali saya melihat berita wilayah itu, hati saya hancur karena penderitaan Muslim Rohingya di Myanmar,”  kata Yousafzai, yang terkenal selamat ditembak oleh kepala Taliban, dikutip al jazeera, Selasa (5/9)

”Selama beberapa tahun terakhir saya berulang kali mengutuk perlakuan tragis dan memalukan ini. Saya masih menunggui peraih Nobel Aung San Suu Kyi untuk melakukan hal yang sama,” tambahnya.

Krisis yang terus bergejolak mengancam hubungan diplomatik Myanmar, terutama dengan negara-negara berpenduduk mayoritas Muslim di Asia Tenggara seperti Malaysia dan Indonesia. Kedua negara itu geram atas perlakuan terhadap Rohingya.

Maladewa mengumumkan pada Senin (4/8) pihaknya memutuskan semua hubungan dagang dengan negara tersebut hingga pemerintah Myanmar mengambil  mencegah kekejaman dilakukan terhadap Muslim Rohingya", kata kementerian luar negeri dalam sebuah pernyataan.

 

KEYWORD :

Rohingnya Malala Yousafzai Aung San Suu Kyi




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :