Sabtu, 27/04/2024 09:19 WIB

Menlu Blinken Tekan Lavrov Bebaskan Tahanan AS

Menlu Blinken tekan Lavrov bebaskan tahanan AS.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken memberikan jumpa pers di akhir pertemuan para Menteri Luar Negeri NATO di markas besar Aliansi di Brussels, Belgia, 24 Maret 2021 [Olivier Hoslet / Pool / Anadolu Agency]

JAKARTA, Jurnas.com - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken mengatakan mendesak Kremlin untuk menerima proposal pembebasan dua orang Amerika terkemuka yang ditahan di Rusia selama panggilan telepon dengan timpalannya, Sergey Lavrov.

Selama konferensi pers di Washington pada Jumat sore, Blinken mengatakan melakukan pembicaraan yang jujur dan langsung dengan Lavrov pada hari sebelumnya.

"Saya menekan Kremlin untuk menerima proposal substansial yang kami ajukan untuk pembebasan Paul Whelan dan Brittney Griner," kata diplomat tinggi AS itu kepada wartawan.

Lavrov menyarankan kepada Blinken agar kedua belah pihak kembali berdiplomasi secara diam-diam mengenai masalah pertukaran tahanan.

"Mengenai kemungkinan pertukaran warga Rusia dan AS yang dipenjara, pihak Rusia sangat menyarankan untuk kembali ke praktik penanganan ini secara profesional dan menggunakan ‘diplomasi diam-diam’ daripada membuang informasi spekulatif," kata pernyataan Kemenlu Rusia.

Blinken mengatakan pada hari Rabu bahwa pemerintahan Biden telah membuat “tawaran substansial” untuk mendapatkan pembebasan Griner, bintang bola basket AS, dan Whelan, mantan marinir.

Sebuah sumber yang dikutip oleh kantor berita Reuters mengatakan bahwa Washington bersedia untuk menukar terpidana pedagang senjata Viktor Bout, yang dipenjara di Amerika Serikat, sebagai bagian dari kesepakatan semacam itu.

Blinken dan Biden belum berbicara sejak Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari.

Tetapi keluarga para tahanan AS telah meningkatkan tekanan pada pemerintahan Presiden AS Joe Biden untuk membawa mereka pulang, yang terbaru dalam kasus peraih medali emas Olimpiade dua kali Griner, yang ditangkap atas tuduhan narkoba di bandara Moskow pada 17 Februari.

Berbicara sebelumnya pada konferensi pers di Uzbekistan, Lavrov mengatakan pembicaraan tentang pertukaran tahanan telah berlangsung sejak pertemuan puncak tahun lalu di Jenewa, di mana Biden dan Presiden Rusia Vladimir Putin sepakat untuk menunjuk pejabat untuk menyelidiki masalah tersebut.

Selama konferensi pers Jumat (29/7), Blinken mengatakan kepada Lavrov bahwa dunia mengharapkan Rusia untuk memenuhi komitmennya sebagai bagian dari kesepakatan gandum yang didukung PBB yang ditandatangani oleh Rusia dan Ukraina minggu lalu.

"Seperti yang saya jelaskan, kami ingin melihat langkah itu secepat mungkin," katanya.

Selama panggilan itu, Lavrov mengatakan kepada Blinken bahwa krisis pangan global diperumit oleh sanksi AS, dan bahwa Washington tidak memenuhi janji mengenai pembebasan sanksi untuk pasokan makanan dari Rusia.

Blinken juga mengatakan memperingatkan Lavrov tentang konsekuensi jika Moskow bergerak maju dengan dugaan rencana untuk mencaplok bagian timur dan selatan Ukraina, dengan mengatakan langkah seperti itu tidak akan pernah diakui dan akan menghasilkan biaya tambahan yang signifikan bagi Rusia.

Kemelu Rusia membacakan panggilan itu mengutip Lavrov yang mengatakan kepada Blinken bahwa Rusia akan mencapai semua tujuan dari operasi militer khusus dan mengatakan pasokan senjata Barat ke Ukraina hanya akan menyeret konflik dan melipatgandakan korban.

Sumber: Aljazeera

KEYWORD :

Amerika Serikat Antony Blinken Tahanan AS Sergey Lavrov.




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :