Jum'at, 26/04/2024 08:00 WIB

Belarusia: Barat Tidak Beri Kami Pilihan Selain Mengerahkan Senjata Nuklir

Dia mengatakan masuk akal bahwa senjata ditarik setelah runtuhnya Soviet 1991 karena Amerika Serikat (AS) telah memberikan jaminan keamanan dan tidak menjatuhkan sanksi.

Presdien Belarusia, Alexander Lukashenko

JAKARTA, Jurnas.com - Sekretaris Negara Dewan Keamanan BelarusiaAlexander Volfovich mengatakan, negara-negara Barat membuat Belarusia tidak punya pilihan selain menggunakan senjata nuklir taktis Rusia.

Dia mengatakan masuk akal bahwa senjata ditarik setelah runtuhnya Soviet 1991 karena Amerika Serikat (AS) telah memberikan jaminan keamanan dan tidak menjatuhkan sanksi.

"Hari ini, semuanya telah dirobohkan. Semua janji yang dibuat hilang selamanya," kata kantor berita Belta mengutip Volfovich saat diwawancarai di televisi pemerintah.

Belarusia, yang dipimpin oleh Presiden Alexander Lukashenko sejak 1994, adalah sekutu paling setia Rusia di antara negara-negara bekas Soviet dan mengizinkan wilayahnya digunakan untuk melancarkan invasi Kremlin ke Ukraina pada Februari 2022.

Rusia bergerak maju minggu lalu dengan keputusan untuk mengerahkan senjata nuklir taktis di wilayah Belarusia yang bertujuan untuk mencapai keuntungan khusus di medan perang.

Rusia mengatakan operasi militer khususnya di Ukraina ditujukan untuk melawan apa yang dikatakannya sebagai dorongan "kolektif barat" untuk mengobarkan perang proksi dan menimbulkan kekalahan di Moskow.

"Pengerahan senjata nuklir taktis di wilayah Belarus merupakan salah satu langkah pencegahan strategis. Jika masih ada alasan di kepala politisi Barat, tentu saja, mereka tidak akan melewati garis merah ini," kata Volfovich.

Dia mengatakan setiap upaya untuk menggunakan bahkan senjata nuklir taktis akan menyebabkan konsekuensi yang tidak dapat diubah.

Pekan lalu, Lukashenko mengatakan senjata-senjata itu sudah dipindahkan, tetapi belum jelas kapan akan ditempatkan.

AS telah mengecam kemungkinan penyebaran senjata nuklir di Belarus tetapi mengatakan pendiriannya tentang penggunaan senjata semacam itu belum diubah.

Sanksi Barat diberlakukan di Belarus jauh sebelum invasi sehubungan dengan tindakan keras Lukashenko terhadap hak asasi manusia, terutama penindasan protes massal terhadap apa yang dikatakan lawannya sebagai pemilihan ulangnya yang curang pada tahun 2020.

Setelah kemerdekaan dari pemerintahan Soviet, Belarusia, Ukraina, dan Kazakhstan setuju senjata mereka disingkirkan dan dikembalikan ke Rusia sebagai bagian dari upaya internasional untuk menahan proliferasi.

Sumber: Al Arabiya

KEYWORD :

Belarusia Alexander Volfovich Senjata Nuklir Taktis Perang Rusia Ukraina Amerika Serikat




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :