Kamis, 16/05/2024 04:38 WIB

Prancis Selidiki Pembuat Kartu Kesehatan COVID-19 Palsu

Kartu kesehatan, yang menunjukkan bukti vaksinasi, pemulihan COVID-19, atau hasil tes negatif baru-baru ini, diperlukan untuk akses ke transportasi umum, restoran, dan acara budaya.

Orang-orang menunggu selama periode pengamatan setelah menerima vaksin COVID-19 Pfizer-BioNTech di tempat vaksinasi, di Fontainebleau, selatan Paris, 3 Desember 2021. (Foto file: AP/Thibault Camus)

PARIS, Jurnas.com - Kementerian Dalam Negeri Prancis mengatakan, sekitar 110.000 kartu kesehatan palsu beredar di Prancis. Ratusan penyelidikan pun diluncurkan terhadap pembuat dan pengguna dokumen palsu.

Kartu kesehatan, yang menunjukkan bukti vaksinasi, pemulihan COVID-19, atau hasil tes negatif baru-baru ini, diperlukan untuk akses ke transportasi umum, restoran, dan acara budaya.

Dikutip dari AFP, Menteri Dalam Negeri Prancis, Gerald Darmanin menjelaskan, saat mereka menyelidiki pengguna dan distributor dokumen palsu, polisi menemukan bahwa staf medis terkadang terlibat dalam penipuan tersebut.

"Masalah dengan kartu kesehatan palsu adalah bahwa mereka sering melibatkan kolusi dokter atau perawat asli," katanya kepada penyiar France 2 pada Kamis (16/12). "Hal ini membuat pelanggaran sangat sulit untuk dibuktikan".

Darmanin mengsatakan, sekitar 100 orang telah ditangkap sebagai hasil dari 400 penyelidikan sejak izin kesehatan menjadi wajib di bagian kehidupan publik.

Mereka berisiko hingga lima tahun penjara, katanya, seraya menambahkan bahwa beberapa telah dijatuhi hukuman penangguhan atau hukuman penjara yang sebenarnya.

Bulan lalu, seorang dokter yang diduga menjual setidaknya 220 kartu kesehatan palsu di wilayah Paris didakwa dan ditahan.

Darmanin mengatakan dia mendukung pembatalan kasus terhadap pengguna kartu kesehatan palsu yang setuju untuk mendapatkan yang asli secara legal.

Pemerintah Prancis telah memperingatkan bahwa jumlah pasien COVID-19 dalam perawatan intensif bisa mencapai 4.000 selama musim Natal, dibandingkan dengan 3.000 sekarang.

Ini mempromosikan suntikan vaksin booster untuk mengendalikan serangan gencar varian Omicron yang terburuk, dan telah memperingatkan bahwa kartu kesehatan tidak akan lagi berlaku mulai pertengahan Januari kecuali pemegang mendapatkan top-up vaksin.

KEYWORD :

Prancis Kartu Kesehatan Vaksin Palsu




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :