Sabtu, 20/04/2024 16:35 WIB

Djarot: Maju Pilkada Tak Mesti Keluar Banyak Uang

Ada yang namanya garis tangan, keberuntungan, serta buah dari pengalaman ideologis.

Djarot Syaiful Hidayat

Jakarta, Jurnas.com - Menjadi calon kepala daerah haruslah punya kesiapan uang miliaran rupiah. Anggapan ini tampaknya sudah tertanam di benak semua kalangan masyarakat.

Namun opini umum ini berbanding terbalik dengan pengalaman yang dituturkan eks Wali Kota Blitar Djarot Syaiful Hidayat. Ia mengaku tak keluar banyak uang ketika maju Pilkada.

Menurut Djarot, siapa pun yang hendak maju Pilkada tak perlu takut soal modal finansial. Ada yang namanya garis tangan, keberuntungan, serta buah dari pengalaman ideologis.

Ketika ia maju dalam pemilihan walikota Blitar tahun 2000. Saat itu, pilkada belum dilaksanakan secara langsung, namun melalui DPRD. Djarot mengaku justru hanya keluar Rp36 ribu.

"Hanya biaya beli materai sebagai syarat dokumen pencalonan dan untuk fotokopi SK dari DPP PDI Perjuangan," kata Djarot saat berbincang dengan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dan Wakil Wali kota Surabaya Whisnu Sakti Buana di sela-sela rapat kerja daerah (Rakerda) DPD PDIP Jawa Timur, Selasa (18/2/2020).

Djarot kembali menjadi calon wali kota Blitar dari PDIP pada 2005. Kali ini, pilkada sudah dilaksanakan secara langsung. Walau meningkat, namun biayanya tak miliaran rupiah. "2005, saya keluar sekitar Rp200 juta. Itupun hanya untuk biaya saksi," ungkapnya.

Ketika dirinya dinominasikan untuk menjadi wakil gubernur Jakarta, ia pun mengaki sama sekali tak mengeluarkan biaya. Sebab saat itu masih ada aturan bahwa calon wakil gubernur Jakarta diusulkan oleh gubernur tanpa perlu persetujuan DPRD DKI Jakarta. Gubernurnya saat itu adalah Basuki Tjahaja Purnama.

"Saya ingin katakan kepada para calon kepala daerah dari PDI Perjuangan, jangan takut bila tak punya modal finansial besar. Bekerja saja yang baik sekaligus terbaik," kata Djarot yang kini kembali duduk di DPR RI.

Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto lalu menimpali bahwa perjalanan politik Djarot selalu dilingkupi momentum keberuntungan yang hadir di saat tepat.

"Saya sering menyebtu bahwa kartunya Pak Djarot tak pernah mati. Dan nasib baik Pak Djarot itu tak terlepas dari jasa dan kerjanya menjaga makam Bung Karno di Blitar," kata Hasto.

KEYWORD :

Djarot Syaiful Hidayat Calon Kepala Daerah PDI Perjuangan




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :