Sabtu, 20/04/2024 05:48 WIB

ITS Gelar Doa Bersama untuk Korban Bom Surabaya

Sejak Surabaya mendapat teror bom, ITS telah mendapat pertanyaan terkait keamanan mahasiswanya.

Acara doa bersama di ITS (Foto: Humas)

Surabaya – Civitas akademika Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS) menggelar doa bersama, pada Selasa (15/5) untuk para korban insiden bom di tiga gereja di Surabaya.

Dengan mengenakan pakaian atasan putih dan bawahan hitam, acara ini dihadiri oleh ratusan dosen, karyawan, mahasiswa ITS hingga mahasiswa asing yang ada di ITS. Dipandu oleh Direktur Kemahasiswaan ITS, Dr Darmaji SSi MT, acara berlangsung khidmat.

“Letakkan bendera merah putih di dada kita, tumbuhkan rasa nasionalisme kita,” tutur Darmaji sembari meletakan bendera merah putih di dadanya.

Rektor ITS Prof Ir Joni Hermana MSc ES PhD menyatakan, acara yang memersatukan sivitas akademika ITS ini utamanya untuk membangun citra dan kepercayaan bahwa ITS ini aman. Pasalnya, sejak Surabaya mendapat teror bom, ITS telah mendapat pertanyaan terkait keamanan mahasiswanya.

“Kami telah menerima ratusan telepon dari orang tua mahasiswa dan juga surat dari mitra-mitra ITS di luar negeri, ada Jerman, Belanda, Tiongkok, Jepang dan lain-lain. Mereka minta jaminan anak-anak mereka selamat. Kami menggalang solidaritas agar bersama-sama menjaga keamanan kita,” ujar Guru Besar Teknik Lingkungan itu.

Selain itu, tambahnya, dalam kegiatan ini ITS juga berharap dapat menyatukan solidaritas di antara civitas akademika dengan seluruh lapisan masyarakat.

“Dalam hal ini, kami warga ITS peduli dengan adanya musibah yang menimpa Surabaya, utamanya korban dari aksi teror. Kami turut berduka dan mendoakan yang terbaik,” ucapnya.

Dalam orasinya pun, Joni mengatakan bahwa ITS menyatakan sikap tegas dalam menentang aksi terorisme.

ITS menentang aksi terorisme di manapun keberadaannya, khususnya yang telah terjadi di kota tercinta kita, Surabaya,” tandasnya.

Setelah melakukan orasi, Joni pun memimpin ikrar ITS melawan terorisme yang diikuti oleh para sivitas yang hadir. Dilanjut dengan kegiatan berdoa bersama yang dipimpin oleh Ketua Tim Kerohanian maupun perwakilan dari agama Islam, Budha, Hindu, Kristen Protestan, dan Katholik. Masing-masing memimpin doa untuk kebaikan NKRI dan korban aksi teror sesuai agama dan kepercayaan masing-masing, dan diamini ratusan semua yang hadir.

KEYWORD :

Pendidikan Terorisme ITS




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :