Rabu, 24/04/2024 23:02 WIB

Pendaki Tinggalkan 100 Ton Sampah di Gunung Everest

Pada hari pertama, 1.200 kilogram sampah terangkut. Limbah di gunung tertinggi sedunia itu dibawa dari Bandara Lukla ke Kathmandu untuk selanjutnya didaur ulang.

Sampah di Gunung Everest (foto: BBC)

Jakarta - Kampanye pembersihan Gunung Everest dimulai Sabtu, 17 Maret kemarin. Tujuan kampanye tersebut ialah mengangkut 100 ton sampah yang ditinggalkan oleh wisatawan dan para pendaki.

Pada hari pertama, 1.200 kilogram sampah terangkut. Limbah di gunung tertinggi sedunia itu dibawa dari Bandara Lukla ke Kathmandu untuk selanjutnya didaur ulang.

Dilansir dari BBC, kampanye bersih tahun ini difokuskan pada barang-barang yang bisa didaur ulang. Termasuk botol bir kosong, kaleng, makanan kosong, dan peralatan pendakian yang dibuang sembarangan.

Menurut Komite Kontrol Pencemaran Sagarmantha (SPCC), lebih dari 100 ribu orang naik ke Gunung Everest tahun lalu. 40 ribu ai antaranya ialah pendaki gunung atau trekker.

Karena saking banyaknya pendaki, SPCC dan pemandu lokal harus berurusan dengan limbah biologis yang ditinggalkan. Di antaranya kotoran manusia yang mengancam kesehatan ekosistem. Karena itu, SPCC membangun toilet portabel di sekitar kamp gunung utama.

Tingginya jumlah pendaki juga meningkatkan risiko keamanan. Kekhawatiran itu menyebabkan munculnya regulasi soal larangan mendaki secara solo, dan memaksa pendaki asing pergi bersama dengan pemandu lokal.

KEYWORD :

Gunung Everest Pendaki Sampah




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :