Selasa, 16/04/2024 15:46 WIB

Tetiba Donald Trump Minta Arab Saudi Cabut Blokade Yaman

Setelah mengumumkan memindahkan kedutaan besar Amerika Serikat di Israel ke Yerusalem, Presiden Donald Trump meminta Arab Saudi mencabut blokadenya di Yaman

Presiden Amerika Serikat Donald Trump menaiki Air Force One menuju KTT APEC di Danang, Vietnam pada tanggal 11 November 2017 (Reuters / Jonathan Ernst)

Washington - Setelah mengumumkan memindahkan kedutaan besar Amerika Serikat di Israel ke Yerusalem, Presiden Donald Trump meminta Arab Saudi mencabut blokadenya di Yaman untuk mengizinkan makanan dan pasokan lainnya masuk ke wilayah tersebut.

"Saya telah mengarahkan pejabat untuk meminta Arab Saudi membuka blokade dan mengizinkan makanan, bahan bakar, air dan obat-obatan untuk menjangkau orang-orang Yaman, yang sangat membutuhkannya," kata Trump dalam sebuah pernyataan singkat, Rabu (6/12).

"Ini harus segera dilakukan untuk alasan kemanusiaan," tambahnya dilansir Sputnik, Kamis (7/12)

Pemerintah Arab Saudi memblokade Yaman bulan lalu setelah pemberontak Houthi menembakkan rudal ke ibukota Saudi, Riyadh.  Saudi kembali membuka blokde tersebut setelah menuai kritikan internasional. Semenjak itu, Arab Saudi menghalangi transportasi makanan, bahan bakar dan obat-obatan yang sangat dilanda perang sehingga sangat dibutuhkan.

Yaman menghadapi wabah kolera terburuk dalam sejarah baru-baru ini, dengan hampir 1 juta orang tertular penyakit ini. Demikian laporan Bloomberg. Tiga juta orang dari populasi 28 juta orang, mengungsi secara internal, menurut angka Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Kepala Program Pangan Dunia PBB, David Beasley mengatakan bahwa Yaman sekarang berada di ambang kelaparan. Hal itu diamini Kepala Urusan Kemanusiaan PBB Mark Lowcock.

"Ini tidak seperti kelaparan yang kita lihat di Sudan Selatan awal tahun ini, di mana puluhan ribu orang terkena dampaknya. Tidak seperti kelaparan yang menewaskan 250.000 orang di Somalia pada tahun 2011. Ini kelaparan terbesar yang pernah dialami dunia selama beberapa dekade ini, dengan jutaan korban," kata Lowcock bulan lalu, menurut Independent.

Yaman telah berada dalam cengkeraman perang sipil sejak 2015. Pemerintahan Presiden Abd Rabbuh Mansur Hadi yang diakui secara internasional, yang didukung oleh koalisi pimpinan-Arab, memerangi gerakan Houthi yang didukung oleh unit-unit tentara yang setia kepada mantan Presiden Ali Abdullah Saleh, yang tewas dalam pertempuran minggu ini.

KEYWORD :

Yaman Arab Saudi Houthi Amerika Serikat




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :