Jum'at, 19/04/2024 17:47 WIB

Mengharukan, Surat Imigran Asal Yaman untuk Trump (bag. 2)

Kelompok radikal akan lebih menggila lagi melakukan perlawanan terhadap Amerika, lalu kebencian terhadap Islam akan lebih meluas lagi. Itukah yang Anda inginkan?

Ilustrasi seni perang Yaman (foto: NY Times)

Tulisan sebelumnya klik di sini

Aku tak sedang mengarang. Seminggu yang lalu, tentara Amerika di Yaman tega membunuh Noura al-Awlaqi, seorang gadis kecil berusia delapan tahun. Lalu, bagaimana mungkin tentara Amerika di Yaman sibuk membunuhi rakyat kami, sedangkan mereka menutup akses untuk mendapatkan perlindungan di AS?

Sudahlah Mr. Trump, akhiri saja penggunaan drone-drone militer yang mengintai Yaman setiap saat. Atau Anda bisa menyetop pasokan senjata untuk tentara-tentara Arab Saudi yang tak pernah berhenti menembaki kami dan anak-anak kami.

Tahukah Anda Mr. Trump, kebijakan Anda tak menyelesaikan masalah sama sekali. Malah, aku khawatir kebijakan Anda malah akan membuat keadaan jadi tambah buruk. Kelompok radikal akan lebih menggila lagi melakukan perlawanan terhadap Amerika, lalu kebencian terhadap Islam akan lebih meluas lagi. Itukah yang Anda inginkan?

Anda menghina kami Mr. Trump. Orang-orang yang datang ke negara ini tidak hanya untuk mencari perlindungan. Mereka mendambakan sebuah kehidupan yang lebih baik, lebih layak. Jangan kira itu hal yang mudah. Banyak orang-orang yang berada di negara konflik (tujuh negara yang Anda sebutkan) berada dalam bahaya. Namun dengan meninggalkan negara lalu pergi ke AS artinya mereka rela pula meninggalkan anak istri dan sanak saudara yang tidak semuanya memiliki keberuntungan yang sama. Aku memiliki keluarga. Aku meninggalkan suami dan anakku demi belajar di sini, yang katanya memiliki kualitas pendidikan terbaik di dunia.

Sebelum Anda memberlakukan kebijakan itu pun, kami sudah sulit untuk bertemu. Yaman dan AS bukan dua negara yang berdampingan. Beberapa bulan lalu aku sudah berencana bertemu suami dan anakku, ketika mereka melakukan kunjungan kerja di sini. Namun, tampaknya itu pupus dengan adanya keputusan Anda Mr. Trump.

Akhir pekan lalu aku menelpon mereka. Suamiku berkata, “segalanya akan baik-baik saja sayang. Jangan perah berpikir untuk meninggalkan AS dan kembali ke sini.” Dia mengingatkan aku bahwa aku adalah wanita yang kuat, dan pendidikan yang aku tempuh saat ini, merupakan kesempatan sekaligus investasi jangka panjang buatku. Dia bahkan sesekali membuatku tertawa dengan canda-canda yang membuatku lebih tenang. Aku merindukan mereka Mr. Trump. Aku tidak bisa membayangkan jika aku tidak dapat menemui mereka lagi hingga bertahun-tahun.

Semangat juang suamiku mengingatkanku bahwa orang-orang Yaman, selelah apapun mereka, bahkan bagaimana pun berbahayanya situasi yang mereka hadapi, mereka tetap tenang, tertawa, untuk membuat keadaan tampak buruk. Perasaan itu yang membuatku berani menghadapi kondisi saat ini.

Mr Trump, yang ku tahu selama bertahun-tahun negara ini menjadi mercusuar kebebasan, kesetaraan, dan keadilan. Aku yakin Anda akan mempertahankan nilai-nilai tersebut demi membuat Amerika kembali berjaya (Make America Great Again). Sekian

(Surat ini ditulis oleh Hadil Mansoor al-Mowafak, seorang mahasiswi tahun pertama di Universitas Stanford. Diterjemahkan dari New York Times, Senin (6/2))

KEYWORD :

Amerika Donald Trump Surat Imigran Yaman




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :