Kamis, 25/04/2024 14:07 WIB

Donald Trump Ancam Perdamaian Dunia

Sikap Presiden Amerika Serikat (AS) terpilih Donald Trump soal peningkatan kapasitas nuklir dinilai akan mengancam masa depan perdamaian dunia.

Presiden AS terpilih, Donald Trump

Jakarta - Sikap Presiden Amerika Serikat (AS) terpilih Donald Trump soal peningkatan kapasitas nuklir dinilai akan mengancam masa depan perdamaian dunia.

Hal itu disampaikan Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah, sebagai catatan refleksi dalam menyongsong tahun baru 2017 sebagai refleksi akhir tahun, di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (28/12).

Menurutnya, pernyataan terakhir Donald Trump, bahwa dirinya akan meningkatkan kapasitas nuklir AS ditengah kampanye perlucutan senjata nuklir yang sedang digalakkan para pemimpin dunia dianggap meningkatkan tensi ancaman perang.

"Karena negara-negara yang tidak terima sikap AS itu seperti Iran dan juga negara-negara nuklir lainnya termasuk negara yang belum bersikap akan berpikir ulang terkait perlucutan nuklir dunia, sikap Trump ini bisa membahayakan perdamaian dunia," kata Fahri.

Ancaman dan perpecahan pun menurutnya terjadi bukan hanya di tingkat elite tapi juga sampai pada masyarakat di bawah. Menurutnya, kohesi sosial yang rendah ini tentunya sangat disayangkan karena terjadi ditengah keinginan untuk membangun bersama.

Kondisi ini, lanjut Fahri, bisa menjalar ke Indonesia, karena ada gejala yang malah ikut mengimport ketegangan tersebut. "Bukannya kita cegah tapi kita justru mengimport ketegangan seperti dengan  mengembangkan nalar yang salah tentang gejolak umat Islam," tegasnya.

Kata Fahri, kondisi ini mendapat pembenaran karena memang ada kelompok kecil yang melakukan teror dan juga menyebarluaskan isu ekstrem dari luar negara itu di sosmed secara mencolok. "Padahal yang aktual dan resmi seperti berkumpulnya massa pada aksi 411 dan 212 semua berjalan damai," terangnya.

KEYWORD :

Refleksi akhir tahun Fahri Hamzah Donald Trump




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :