Selasa, 21/05/2024 18:42 WIB

Eks Pimpinan KPK: Penjagaan Ketat Aparat Tunjukan Kualitas Nyali Firli Bahuri Cs

Hal itu menanggapi banyaknya personel gabungan TNI-Polri yang diturunkan di depan Gedung Merah Putih KPK

Bambang Widjojanto

Jakarta, Jurnas.com - Mantan Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Bambang Widjojanto menilai penjagaan ketat oleh pasukan gabungan TNI-Polri di depan Gedung Merah Putih KPK mempelihatkan kualitas nyali Pimpinan KPK, Firli Bahuri Cs.

Hal itu menanggapi banyaknya personel gabungan TNI-Polri yang diturunkan untuk mengamankan aksi dari Koalisi Masyarakat Sipil Antikorupsi yang bertajuk `Ruwutan Aksi untuk KPK`.

"Bungker dan tameng melalui penjagaan aparat keamanan yang berlebihan justru kian memperlihatkan kualitas nyala nyalimu serta hal itu tak akan pernah bisa melindungi diri dari kehancuran legitimasi," kata Bambang dalam keterangannya, Jumat (28/5).

Pria yang karib disapa BW itu mempertanyakan ketakutan Pimpinan KPK terhadap unjuk rasa yang digelar Koalisi Masyarakat Sipil Antikorupsi. Padahal, kata dia, koalisi lah yang selama ini menjaga dan membesarkan KPK dalam upaya pemberantasan korupsi.

"Apakah ini pertanda nyalinya tak lagi menyala karena publik tak lagi percaya dan Pimpinan KPK tak bisa lagi dipercaya?" kata BW.

"Yang menegakkan marwah dan kehormatan KPK adalah ruh integritas dan profesionalitas tanpa batas yang terus menerus dijaga izzahnya," ucapnya.

Ia pun menyeru kepada Pimpinan KPK untuk menghadapi para pengunjuk rasa guna menunjukkan kelas mereka dalam memimpin lembaga antirasuah.

"Publik mempertanyakan upaya pemberantasan, apakah sikap sok kuasa, angkuh, politiking dan sugaan terus menerus meninggikan kedunguan akal sehat bisa memberantas korupsi?" tandasnya.

Diketahui, Koalisi Masyarakat Sipil Antikorupsi menggelar aksi bertema `Ruatan Rakyat Untuk KPK` pukul 14.00 WIB.

Aksi tersebut digelar untuk menyikapi pemecatan 51 dari 75 pegawai KPK yang tidak lolos tes wawasan kebangsaan (TWK) sebagai syarat alih status pegawai menjadi aparatur sipil negara (ASN).

Sementara, 24 pegawai lainnya dinilai masih dimungkinkan untuk dilakukan pembinaan sebelum diangkat menjadi ASN. Mereka akan diminta kesediaannya untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan bela negara.

Situasi di Internal KPK diketahui juga tengah bergejolak. Pegawai KPK yang lolos TWK menolak dilantik menjadi ASN pada 1 Juni 2021 mendatang. Hal tersebut dilakukan sebagai bentuk solidaritas kepada 75 pegawai yang tak lolos TWK.

KEYWORD :

KPK Pegawai ASN Firli bahuri Novel Baswedan tes wawasan kebangsaan




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :