Jum'at, 10/05/2024 21:29 WIB

Kemenlu Raih Wajar Tanpa Pengecualian Tujuh Kali Berturut-turut

Dengan raihan ini, Kemenlu telah memperoleh predikat WTP sebanyak tujuh kali secara berturut-turut sejak 2016.

Menlu RI Retno Marsudi menerima laporan Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). (Foto by: Abi & Rudi /Kemenlu)

JAKARTA, Jurnas.com - Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) kembali meraih predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) untuk laporan keuangan tahun 2022.

Dengan raihan ini, Kemenlu telah memperoleh predikat WTP sebanyak tujuh kali secara berturut-turut sejak 2016.

Serah terima laporan BPK dilaksanakan di Kantor Kemlu pada Kamis (3/8) dan dihadiri oleh Mennteri Luar Negeri (Menlu), Retno Marsudi beserta jajaran pejabat Kemlu. Sementara pihak BPK diwakili oleh Anggota I Bapak Nyoman Adhi Suryadnyana.

Dalam sambutannya, Menlu menyampaikan apresiasi kepada seluruh satuan kerja Kemlu, baik di Pusat maupun Perwakilan, dan kepada BPK atas kerja sama dan saran yang diberikan kepada Kemlu untuk terus memperkuat good governance.

Dia memastikan Kemlu akan melaksanakan rekomendasi yang disampaikan BPK.

Selama ini kerja sama Kemlu-BPK telah terjalin dengan baik, bukan hanya untuk memperkuat good governance, tetapi juga meningkatkan kiprah BPK di dunia internasional. BPK aktif menjadi auditor eksternal di berbagai organisasi internasional, seperti di PBB, IAEA, dan WIPO.

"Sudah menjadi komitmen Kemlu untuk terus mendukung peran aktif BPK di dunia internasional," kata Menlu.

Dia menambahkan, selain memperkuat good governance, Kemlu juga terus berupaya memaksimalkan kinerjanya. Tahun lalu Indonesia berhasil menuntaskan Presidensi G20 dengan baik. Sementara selama pandemi, diplomasi vaksin Indonesia bekerja maksimal untuk membawa Indonesia keluar dari pandemi.

Sementara tahun ini, Indonesia menjadi Ketua ASEAN di tengah situasi dunia yang belum sepenuhnya membaik. ASEAN juga menghadapi tantangan internal yakni situasi di Myanmar. Menlu sampaikan  dua hal yang ingin diperjuangkan Indonesia selama keketuaan.

Pertama, memastikan ASEAN terus menjadi lokomotif perdamaian dan stabilitas di kawasan (ASEAN matters). Kedua, menjadikan Asia Tenggara sebagai pusat pertumbuhan ekonomi (epicentrum of growth).

“Semoga kita dapat menyelesaikan tugas sebagai Ketua ASEAN sebaik kita menyelesaikan tugas sebagai Presiden G20," kata Menlu.

KEYWORD :

Wajar Tanpa Pengecualian Retno Marsudi Kementerian Luar Negeri




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :