Gelandang Bayer Leverkusen, Granit Xhaka (Foto: Goal)
Berlin, Jurnas.com - Bayer Leverkusen memastikan satu tempat di final Liga Europa, usai mengandaskan AS Roma dalam kemenangan dramatis yang berlangsung pada Jumat (10/5) dini hari.
Tim tuan rumah terlebih dahulu tertinggal oleh dua gol Leandro Paredes yang dicetak melalui titik penalti. Namun, gol bunuh diri Gianluca Mancini ke-82 dan gol Josip Stanisic pada menit ke-90+7, membuat Leverkusen menang agregat 4-2.
Kesuksesan tim asuhan Xabi Alonso ke final Liga Europa tak lepas dari peran penting Granit Xhaka. Mantan gelandang Arsenal ini menciptakan 10 peluang mengejutkan dari permainan terbuka selama laga kontra Roma, untuk menyamai rekor Juan Mata bersama Valencia.
Dikutip dari Goal, Xhaka juga merasa merinding usai kemenangan di Bay Arena disambut riuh penonton yang hadir. "Kami berada di final, ini adalah mimpi yang menjadi kenyataan," ujar Xhaka.
"Saya merinding! Anda bermimpi bisa merasakan atmosfer seperti itu dan Anda hidup seperti ini. Sebagai seorang anak, Anda ingin menjadi bagian dari pertandingan seperti itu, sungguh luar biasa bisa menyamakan kedudukan sebelum akhir. Sekarang kita akan menikmati malam ini sepenuhnya," imbuh dia.
MU Dalami Rencana Transfer Jeremie Frimpong
Tak hanya itu, Leverkusen kini mencetak rekor tak terkalahkan 49 pertandingan, terlama dalam sejarah sepak bola Eropa setelah memecahkan rekor Benfica yang bertahan selama 59 tahun. Gol penyeimbang Stanisic adalah yang ke-17 kalinya Leverkusen mencetak gol setelah menit ke-90 musim ini.
Bayer Leverkusen Liga Europa Granit Xhaka Rekor Peluang
