Kamis, 16/05/2024 03:57 WIB

Pemerintah Bangun Bendungan Mbay di Nagakeo

Pembangunan Bendungan Mbay sesuai kontrak telah dimulai sejak 2021 melalui dua paket pekerjaan, dengan nilai kontrak Rp1,47 triliun

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono. (Biro Humas Kementerian PUPR)

Jakarta, Jurnas.com - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) membangun Bendungan Mbay di Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk mendukung program ketahanan pangan dan ketersediaan air di NTT.

Hingga 14 Juni 2023 lalu, progres konstruksi Bendungan Mbay telah mencapai 16,01%. Adapun, pembangunan bendungan ini ditargetkan rampung pada akhir 2024 mendatang.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, ketersediaan air menjadi kunci pembangunan di NTT yang memiliki curah hujan lebih rendah dibanding daerah lain.

“Pembangunan bendungan juga harus diikuti oleh pembangunan jaringan irigasinya. Dengan demikian bendungan yang dibangun dengan biaya besar dapat bermanfaat karena air-nya dipastikan mengalir sampai ke sawah-sawah milik petani," kata Basuki, Minggu (2/7/2023).

Bendungan Mbay dibangun oleh Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara II Kupang terletak di Desa Rendubutowe, Kecamatan Aesesa Selatan yang berjarak sekitar 30 kilometer dari pusat kota Kabupaten Nagekeo.

Bendungan ini memiliki luas genangan 499,55 hektare yang bersumber dari Sungai Aesesa.

Sementara itu, pembangunan Bendungan Mbay sesuai kontrak telah dimulai sejak 2021 melalui dua paket pekerjaan, dengan nilai kontrak Rp1,47 triliun.

Di mana, Paket I dikerjakan oleh kontraktor PT Waskita Karya (Persero) Tbk - Bumi Indah (KSO) dengan progres konstruksi 16,28%, sedangkan Paket II oleh PT Brantas Abipraya dengan progres 15,73%. Selaku Manajemen Konstruksi dikerjakan oleh PT Indra Karya - Rancang Semesta - Sabana (KSO).

Bendungan Mbay memiliki fungsi utama sebagai pengairan irigasi di Kabupaten Nagekeo, di mana komoditas unggulannya seperti padi dan palawija yang membutuhkan sumber air irigasi. Dengan kapasitas tampung sebesar 51,74 juta meter kubik, Bendungan Mbay diproyeksikan untuk pengembangan dan peningkatan Daerah Irigasi (DI) Mbay Kanan dan Kiri seluas 5.898 hektare.

Bendungan ini juga memiliki manfaat lain untuk mendukung kebutuhan air baku di Nagekeo sebesar 205 liter per detik dan mengurangi debit banjir Sungai Aesesa sebesar 283,33 meter kubik per detik.

“Pembangunan Bendungan Mbay menambah jumlah tampungan air yang dibangun Kementerian PUPR dalam mendukung ketahanan pangan dan air di Provinsi NTT,” lanjut Basuki.

KEYWORD :

Bendungan Mbay Basuki Hadimuljono PUPR




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :