Kamis, 16/05/2024 04:36 WIB

Menlu Lavrov Kecam Barat karena Berusaha Merusak Hubungan Baik China-Rusia

Lavrov mengatakan saran tentang hubungan yang tidak setara antara Moskow dan Beijing telah dibesar-besarkan secara umum oleh negara-negara yang tidak bersahabat untuk waktu yang lama.

Sergei Lavrov (Foto: BBC)

JAKARTA, Jurnas.com - Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov mengatakan, Barat sedang mencoba untuk mendorong perpecahan antara Rusia dan China dengan berbicara tentang hubungan mereka yang tidak setara dan ketergantungan Moskow pada Beijing.

Kepada situs berita Argumenty i Fakty, Lavrov juga mengatakan, sikap bermusuhan Uni Eropa terhadap Moskow berarti telah kehilangan Rusia. "Dan Moskow bermaksud menangani Eropa dengan cara yang keras jika perlu," kata dia.

Lavrov mengatakan, 10 jam pembicaraan bulan lalu antara pemimpin Kremlin Vladimir Putin dan Presiden China Xi Jinping telah mendorong kemitraan strategis antara Moskow dan Beijing di luar konteks eksklusif bilateral.

Putin dan Xi menyatakan persahabatan dan menjanjikan hubungan yang lebih dekat, termasuk di bidang militer, selama pertemuan puncak 20-21 Maret, saat Rusia berjuang untuk mendapatkan keuntungan di medan perang dalam apa yang disebutnya sebagai operasi militer khusus di Ukraina. 

"Tentunya kami memiliki rasa persaudaraan dan kesiapan untuk bahu-membahu membela kepentingan fundamental satu sama lain," kata Lavrov.

China dan Rusia menandatangani perjanjian kemitraan tanpa batas pada awal 2022, hanya beberapa minggu sebelum Putin mengirim puluhan ribu tentara ke Ukraina. Beijing telah menahan diri untuk tidak mengkritik keputusan Putin dan menggembar-gemborkan rencana perdamaian untuk Ukraina.

Lavrov mengatakan saran tentang hubungan yang tidak setara antara Moskow dan Beijing telah dibesar-besarkan secara umum oleh negara-negara yang tidak bersahabat untuk waktu yang lama.

"Kami melihat ini sebagai upaya untuk membayangi kesuksesan kami, untuk mendorong persahabatan antara Moskow dan Beijing," kata Lavrov kepada situs web tersebut.

Lavrov mengatakan hubungan buruk Uni Eropa dengan Moskow adalah masalah yang dibuatnya sendiri karena dukungan Uni Eropa untuk Ukraina dalam memasok "rezim kriminal" di Kyiv dengan senjata dan instruktur.

"Uni Eropa telah kehilangan Rusia. Tapi itu salahnya sendiri. Negara-negara anggota UE dan para pemimpin UE yang secara terbuka menyatakan perlu untuk menimbulkan, sebagaimana mereka menyebutnya, kekalahan strategis di Rusia," kata Lavrov kepada situs web tersebut.

"Sebagai balasan atas langkah permusuhan, kami akan bertindak keras jika perlu, berdasarkan kepentingan nasional Rusia dan prinsip timbal balik yang diterima dalam praktik diplomatik," imbuh dia.

Sumber: Reuters

KEYWORD :

Perang Rusia Ukraina Sergey Lavrov Uni Eropa Ameriak Serikat




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :