Kamis, 16/05/2024 01:32 WIB

Taliban Cabut Layanan Radio Free Europe di Afghanistan

Taliban Cabut Layanan Radio Free Europe di Afghanistan.

Seorang penyemir sepatu mendengarkan radio pada tahun 2020 di pinggiran Jalalabad, Afghanistan. (Foto: AFP/Noorullah Shirzada)

JAKARTA, Jurnas.com - Taliban pada Kamis (1/12) mencopot Radio Free Europe/Radio Liberty Afghanistan yang didanai Amerika Serikat (AS). Radio itu telah bersumpah untuk tidak mematuhi penguasa negara itu.

Azadi, yang berarti kebebasan, bersiaran dalam bahasa Dari dan Pashto dan, sejak pengambilalihan Taliban tahun lalu, sebagian siarannya didedikasikan untuk menyediakan program pendidikan bagi anak perempuan yang dilarang bersekolah.

Abdul Haq Hammad, seorang pejabat kementerian informasi Taliban, menulis di Twitter bahwa Azadi tidak mengudara karena "tidak mematuhi prinsip-prinsip jurnalis dan liputan sepihak."

Radio Free Europe/Radio Liberty, yang didanai oleh Kongres AS tetapi independen secara editorial, menegaskan bahwa Azadi telah dicabut dari panggilan AM dan FM dan berjanji untuk memperluas upaya sehingga warga Afghanistan dapat mengakses layanan tersebut melalui cara lain.

"Azadi adalah penyelamat bagi puluhan juta warga Afghanistan, membuat keputusan Taliban semakin tragis," kata presiden Radio Free Europe/Radio Liberty Jamie Fly dalam sebuah pernyataan.

"RFE/RL tidak akan mengubah garis editorial kami untuk mengakomodasi tuntutan Taliban agar tetap mengudara. Kami tahu dari pengalaman bahwa audiens kami berusaha keras untuk menemukan kami," kata Fly.

Penyiar mengutip survei pemerintah AS yang mengatakan bahwa setengah dari warga Afghanistan mengakses konten Azadi setiap minggu.

Azadi didirikan setelah Amerika Serikat menggulingkan rezim Taliban setelah serangan 11 September 2001 dan menutup biro fisiknya setelah Taliban kembali berkuasa tahun lalu di tengah penarikan AS.

Azadi terus beroperasi dari luar Afghanistan termasuk melalui program untuk anak perempuan dari usia tujuh hingga 12 tahun dan liputan tentang penderitaan perempuan dan anak perempuan Taliban dan komunitas LGBTQ.

Sumber: AFP

KEYWORD :

Radio Free Europe Taliban Perempuan Afghanistan




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :