Kamis, 16/05/2024 04:37 WIB

Meutya Hafid: Pemerintah Harus Responsif Terhadap Kultur Masyarakat Era Digital

Terjadi perubahan kultur dan attitude publik di era transformasi digital.

Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid

Jakarta - Komisi I DPR terus mendorong pemerintah lebih akseleratif dalam menghadapi perubahan kultur dan attitude publik di era transformasi digital.

Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid mengatakan, digitalisasi harus meningkatkan produktivitas masyarakat secara konstruktif. Hal ini memerlukan pembelajaran terhadap literasi digital secara massif, seiring meluasnya permintaan terhadap akses digital di pelosok negeri.

“Mengakses internet secara mudah, cepat dan terjangkau merupakan impian seluruh bangsa Indonesia dari Sabang sampai Merauke,” jelas Meutya Hafid dalam keynote speakernya pada acara webinar Ngobrol Bareng Legislator bertajuk Merdeka Sinyal: Pemerataan Akses Internet Menuju Indonesia Cakap Digital, yang diselenggarakan di Jakarta, Kamis (18/8).

Webinar via zoom yang diselenggarakan DPR bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) itu diikuti 250 mahasiswa dari wilayah Sumatera Utara dan sebagian wilayah Jabodetabek menghadirkan Dirjen Aptika Kemenkominfo, Semuel A Pangerapan dan Miss Internet Indonesia 2019, Difa Putri Ariani sebagai narasumber.

Meutya Hafid yang merupakan politisi perempuan Partai Golkar mengungkapkan pemerintah dan DPR terus bersinergi dalam pemerataan internet guna transformasi digital untuk mengadopsi kemajuan teknologi. Arahnya tentu saja memeperkokoh fondasi perekonomian Indonesia di masa mendatang.

Sementara itu, Miss Internet Indonesia 2019, Difa Putri Ariani selama ini dirinya berkolaborasi dengan banyak pihak untuk mensosialisasikan penggunaan internet secara benar kepada masyarakat salah satunya bersama Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII).

"Kita berkolaborasi dengan banyak pihak untuk membantu APJII dalam menyosialisasikan penggunaan internet secara benar dan bermanfaat, sehingga ke depannya kita mampu menghasilkan generasi millennial yang andal dan mampu mengembangkan kreativitas sesuai dengan passion yang mereka miliki," ujar Difa.

Ia mengatakan dirinya kerap berkolaborasi dengan instansi pemerintah untuk menggelar workshop dan sosialisasi terkait internet mulai dari sekolah-sekolah dan ke daerah-daerah yang terdalam terutama daerah 3T.

“Sebab daerah 3T ini belum terjangkau internet dan tentunya kurang sekali pemahaman akan internet. Jadi tujuan kita akan memperkenalkan internet yang bersih, selektif dan aman terutama untuk masyarakat di sana agar mendapatkan manfaat menggunakan internet secara produktif,” jelasnya.

Dirjen Aptika Kemenkominfo, Semuel A Pangerapan mengatakan pesatnya peran teknologi semakin terpacu dengan adanya pandemi Covid-19 mendorong semua pihak untuk berinteraksi dan melakukan berbagai aktivitas di ruang digital.

"Kondisi ini menunjukkan kita berada di era percepatan transformasi digital," kata Semuel.

Ia menilai pandemi Covid-19 telah mengubah cara masyarakat dalam beraktivitas di berbagai lini kehidupan. Hal inilah yang mempertegas bahwa sedang terjadi era disrupsi teknologi. Oleh karena  itu, pemerintah harus dapat menyiapkan SDM Indonesia dengan keterampilan digital yang sesuai untuk menghadapi perubahan ini.

“Mari kita membawa perubahan positif untuk Indonesia yang lebih baik, kita ciptakan inovasi-inovasi berkualitas dengan mengembangkan talenta dan memaksimalkan potensi masyarakat Indonesia. Bersama kita bisa melalui pandemi, tetap semangat dan salam literasi digital,” ujarnya.

KEYWORD :

Meutya Hafid Disrupsi Digital Komisi I DPR Kominfo




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :