Jum'at, 24/05/2024 04:04 WIB

India Potong Pajak Impor Minyak Sawit Mentah

Pengurangan pajak, yang dikenal sebagai Pertanian Infrastruktur dan Pembangunan Cess (AIDC), akan memperlebar kesenjangan antara CPO dan bea masuk minyak sawit olahan, secara efektif membuat penyulingan India lebih murah untuk mengimpor CPO.

Kelapa sawit (Foto: Tribunnews)

New Delhi, Jurnas.com - India memotong pajak impor minyak sawit mentah (CPO) menjadi 5 persen dari 7,5 persen. Kebijakan ini ditempuh guna mengendalikan harga komoditas lokal, dan membantu penyulingan dan konsumen domestik.

Pengurangan pajak, yang dikenal sebagai Pertanian Infrastruktur dan Pembangunan Cess (AIDC), akan memperlebar kesenjangan antara CPO dan bea masuk minyak sawit olahan, secara efektif membuat penyulingan India lebih murah untuk mengimpor CPO.

"Setelah pengurangan AIDC, perbedaan pajak impor antara CPO dan minyak sawit olahan akan melebar menjadi 8,25 persen," kata BV Mehta, Direktur Eksekutif Asosiasi Ekstraktor Pelarut India (SEA) yang berbasis di Mumbai.

"Ini akan membantu penyulingan India, tetapi pemerintah perlu meningkatkan selisihnya lebih jauh menjadi 11 persen untuk mendorong penyulingan lokal," lanjut dia.

Dalam pemberitahuan terpisah, pemerintah juga akan memperpanjang pengurangan bea masuk dasar yang terpisah untuk minyak nabati hingga 30 September. Pengurangan pajak akan berakhir pada 31 Maret.

India mengimpor lebih dari dua pertiga kebutuhan minyak nabatinya, dan telah berjuang untuk menahan kenaikan harga minyak lokal selama beberapa bulan terakhir.

Negara ini mengimpor minyak sawit terutama dari produsen utama Indonesia dan Malaysia, sementara minyak lainnya, seperti kedelai dan bunga matahari, berasal dari Argentina, Brasil, Ukraina, dan Rusia.

Impor minyak sawit olahan menyumbang hampir setengah dari total impor minyak sawit India dalam beberapa bulan terakhir, kata Sandeep Bajoria, kepala eksekutif Sunvin Group, perusahaan pialang dan konsultan minyak nabati.

"Porsi minyak sawit olahan bisa turun hingga 20 persen dengan revisi struktur pajak," ungkap Bajoria.

Penyulingan India meminta New Delhi untuk mengubah struktur bea masuk, karena pembelian minyak sawit olahan di luar negeri lebih murah daripada CPO, mengingat pajak yang lebih tinggi yang dikenakan oleh negara-negara produsen atas ekspor CPO.

KEYWORD :

Pajak Impor Minyak Sawit India




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :