Rabu, 24/04/2024 08:08 WIB

Vietnam Pangkas Ekspor Berasnya Jadi 4 Juta Ton Per Tahun

Langkah tersebut bertujuan untuk meningkatkan ekspor beras berkualitas tinggi, memastikan ketahanan pangan dalam negeri, melindungi lingkungan dan beradaptasi dengan perubahan iklim.

Illustrasi beras untuk bantuan sosial. (Foto istimewa)

JAKARTA, Jurnas.com - Vietnam bertujuan untuk memangkas ekspor berasnya menjadi 4 juta ton per tahun pada 2030 dari 7,1 juta ton tahun lalu, kata pemerintah dalam sebuah dokumen yang merinci strategi ekspor berasnya.

Vietnam adalah pengekspor beras terbesar ketiga di dunia, setelah India dan Thailand.

"Langkah tersebut bertujuan untuk meningkatkan ekspor beras berkualitas tinggi, memastikan ketahanan pangan dalam negeri, melindungi lingkungan dan beradaptasi dengan perubahan iklim," bunyi dokumen pemerintah tertanggal Jumat (26/5) dan ditinjau oleh Reuters.

Pendapatan ekspor beras akan turun menjadi US$2,62 miliar per tahun pada 2030, turun dari US$3,45 miliar pada 2022, kata dokumen itu.

"Meskipun lahan pertanian padi Vietnam menyusut akibat perubahan iklim dan beberapa petani beralih menanam tanaman lain dan beternak udang, strategi tersebut tampaknya terlalu agresif," kata seorang pedagang beras yang berbasis di Kota Ho Chi Minh, Sabtu.

Pedagang itu mengatakan beberapa petani padi di Delta Mekong mengubah sebagian ladang mereka menjadi kebun buah-buahan, menanam mangga, jeruk bali, nangka, dan durian, tetapi sebagian besar masih bergantung pada beras.

Kecenderungan membudidayakan udang telah terjadi di daerah tersebut selama bertahun-tahun karena kenaikan air laut yang dipicu oleh perubahan iklim membawa peningkatan salinasi yang signifikan di wilayah Delta Mekong.

Vietnam akan mendiversifikasi pasar ekspor berasnya untuk mengurangi ketergantungannya pada satu negara saja, kata dokumen itu. Filipina telah lama menjadi pembeli beras terbesar Vietnam, menyumbang 45 persen dari pengirimannya tahun lalu.

Perdana Menteri Vietnam Pham Minh Chinh mengatakan kepada Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr pada pertemuan regional di Indonesia bulan ini bahwa Vietnam bersedia memasok beras ke Filipina untuk jangka panjang dengan harga yang wajar.

Pada 2025, 60 persen ekspor beras Vietnam akan dikirim ke pasar Asia, 22 persen ke Afrika, 7 persen ke Amerika, 4 persen ke Timur Tengah, dan 3 persen ke Eropa, kata dokumen itu.

Asosiasi Pangan Vietnam, yang mewakili pengolah dan pengekspor beras, tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Pemerintah mengatakan Vietnam akan fokus pada produksi beras berkualitas tinggi, harum dan beras ketan, sambil mengurangi produksi biji-bijian berkualitas rendah menjadi 15 persen dari total produksi pada tahun 2025 dan menjadi 10 persen pada tahun 2030.

"Saya ragu strategi itu akan terwujud, karena produksi beras bergantung pada penawaran dan permintaan, bukan pada keputusan pemerintah," kata pedagang beras lainnya di provinsi An Giang di Delta Mekong.

Ekspor beras dari Vietnam dalam empat bulan pertama tahun ini naik 40,7 persen dari tahun sebelumnya menjadi 2,9 juta ton, menurut data bea cukai pemerintah.

Sumber: Reuters

KEYWORD :

Vietnam Ekspor Beras India Thailand Asia Tenggara




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :